Sebelumnya, polisi menangkap Zul berserta barang bukti sabu seberat 179 gram. Polisi kemudian mengeledah Sekretariat PMII Lombok Timur dan mendapati satu poket sabu.
Wakil Ketua Pimpinan Kepala Cabang (PKC) PMII Bali Nusra Ojan mengatakan berdasarkan keterangan anggota, sekretariat lokasi penyimpanan sabu milik Zul jarang ada aktivitas. Sekretariat itu sudah lama tak ditempati.
"Ya anak-anak (PMII Lombok Timur) bilang kalau itu tempat sudah lama tidak ditempati," kata Ojan, Sabtu (13/7/2024).
Terpisah, Ketua PKC PMII Bali Nusra Herman Jayadi mengatakan sekretariat PMII Lombok Timur itu bukanlah hibah dari Pemda Lombok Timur melainkan disewa oleh pengurus. "Bukan hibah, nyewa sendiri itu juga kemungkinan kos-kosan," ujar Herman.
Herman juga menepis adanya anggapan sekretariat PMII Lombok Timur dijadikan lokasi transaksi sabu oleh Zul Harman. "Saya pernah turun dan mampir sekretariat, tidak ada itu," kata Herman.
Kasat Narkoba Polres Lombok Timur Iptu Naufal Trinugraha mengatakan pihaknya telah melakukan tes urine kepada 15 orang jajaran pengurus PMII Cabang Lombok Timur, Jumat kemarin.
"Tes urine ini membantu menghilangkan anggapan negatif terhadap jajaran pengurus atas perbuatan eks ketuanya yang terlibat kasus narkoba," ucap Naufal.
Menurut Naufal, hasil tes urine 15 orang pengurus PMII cabang Lombok negatif. "Negatif semuanya," tandas Naufal.
Sebelumnya, penyidik Satresnarkoba Polres Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menemukan satu poket sabu milik Zul Harman disekretariat itu. Zul sendiri sudah dipecat karena kasus itu.
"Di TKP pertama ada satu poket dan di TKP kedua (Sekretariat PMII) kita temukan satu poket," kata Kasatnarkoba Polres Lombok Timur Iptu Naufal Trinugraha kepada detikBali, Rabu (10/7/2024) malam.
Menurut Naufal sabu yang ditemukan di dalam Sekretariat PMII tersebut dalam kemasan poket sedang. "Jadi pelaku sempat mau kabur di TKP pertama di depan makam. Sempat melepaskan tembakan peringatan," ujar Naufal.
(dpw/dpw)