Pengakuan Pembunuh Pekerja Kafe di Kamar Kos Mataram: Sakit Hati Disodomi

Mataram

Pengakuan Pembunuh Pekerja Kafe di Kamar Kos Mataram: Sakit Hati Disodomi

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 07 Mar 2024 21:39 WIB
Pelaku pembunuh pekerja kafe di Mataram ditangkap polisi, Kamis (7/3/2024). (Ahmad Viqi/detikBali)
Foto: Pelaku pembunuh pekerja kafe di Mataram ditangkap polisi, Kamis (7/3/2024). (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

AW (27), pelaku pembunuhan pekerja kafe bernama Sudirman alias Cemeng (30) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), buka suara. Ia mengungkapkan alasan menghabisi nyawa pria berusia 30 tahun tersebut.

AW menghabisi nyawa Cemeng dalam kamar kos di Jalan Indraloka, Lingkungan Karang Batu Aye, Kelurahan Cakranegara Selatan, Cakranegara, Mataram, karena sakit hati disodomi. Jenazah Cemeng ditemukan bersimbah darah pada Jumat (9/2/2024).

"Saya sakit hati. Saya disodomi itu oleh dia (korban)," kata AW seusai diamankan di tempatnya bekerja di Mataram, Kamis malam (7/3/2024).

Rasa sakit hati itu muncul, lanjut AW, karena Cemeng memaksa melakukan hubungan homoseksual. Saat melakukan pemaksaan itu, korban sempat mengeluarkan spermanya di dada pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban sempat meraba saya, memaksa saya buka celana. Saat itu kemudian korban mengeluarkan spermanya di dada saya," ucap AW.

Awalnya AW mengira Sudirman perempuan karena kondisi kamar korban dalam keadaan remang-remang. "Saya tidak mabuk. Saya tidak tahu kalau dia laki-laki. Ketahuan pas dia buka baju tidak punya payudara," kata AW.

ADVERTISEMENT

Setelah itu korban menindih AW dalam kondisi terlentang. Setelah beberapa menit, korban mengeluarkan sperma ke badan AW.

"Ternyata dia onani sambil tindih saya itu. Terus keluarkan spermanya. Terus saya diminta bersihkan spermanya di kamar mandi. Itu buat saya kesal," tutur AW.

Setelah itu timbul niatan menghabisi nyawa korban. Setelah membersihkan sperma korban di dalam kamar mandi, AW lalu mengambil sweaternya lalu menjerat leher Cemeng.

"Saya ikat lehernya. Dia sempat pukul saya pakai botol handbody. Setelah tidak sadar, saya balik badannya lalu saya injak," jelas AW.

Setelah korban meninggal, AW kemudian menyeret tubuh Cemeng ke dalam kamar mandi. Setelah itu, AW meninggalkan korban dalam kondisi tergeletak bersimbah darah di dalam kamarnya.

AW membantah membenturkan kepala korban ke tembok. AW mengaku hanya menyeret tubuh korban yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa. "Saya tidak membenturkan ke tembok," tuturnya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan AW di tempatnya bekerja di salah satu barber shop di Mataram, Kamis siang tadi (7/3/2024).

"Pelaku berhasil kami amankan berdasarkan serangkaian penyelidikan yang dilakukan dan berdasarkan hasil visum korban," kata Yogi.

Menurut Yogi, pelaku membunuh korban lantaran sakit hati. AW sakit hati karena Cemeng sempat melakukan tindakan tidak senonoh ketika dibawa ke kos-kosan.

"Jadi pelaku ini sempat akan disodomi oleh korban yang pelaku kira awalnya korban ini perempuan," kata Yogi.

Pelaku, kata Yogi, mengenal pelaku secara spontan. Saat pelaku pulang dari tempat kerjanya sempat ditawarkan pulang oleh korban. Pelaku pun akhirnya ikut pulang.

"Jadi waktu itu pelaku ini jalan kaki mau pulang kerja. Kemudian dia mengikuti tawaran korban untuk diantar pulang," jelasnya.




(nor/gsp)

Hide Ads