Pria berinisial AW nekat menghabisi seorang transpuan bernama Sudirman alias Cemeng hingga tewas bersimbah darah dalam kamar kos di Lingkungan Karang Batu Aye, Kelurahan Cakranegara Selatan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). AW ditangkap di tempatnya bekerja di salah satu barber shop di Mataram.
Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengungkapkan AW membunuh Cimeng lantaran sakit hati. AW tak terima setelah disodomi oleh pria berusia 27 tahun itu. Lantaran kondisi kamar remang-remang, AW awalnya mengira karyawan kafe itu adalah seorang perempuan.
"Jadi pelaku ini sempat akan disodomi oleh korban yang pelaku kira awalnya korban ini perempuan," kata Yogi, Kamis (7/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenal Spontan
Cimeng, kata Yogi, mengenal AW secara tidak sengaja. Saat hendak pulang kerja, Cimeng menawarkan AW untuk ikut pulang bersamanya. "Kemudian dia mengikuti tawaran korban untuk diantar pulang," imbuh Yogi.
Saat itulah, Cimeng mengajak AW mampir ke kos-kosannya. Di sana dia kaget, ternyata Cimeng adalah seorang lelaki tulen yang berdandan seperti seorang perempuan.
"Korban sempat memaksa pelaku melakukan tindakan asusila yang membuat pelaku sakit hati dan gelap mata," katanya.
Pengakuan Pelaku
AW mengaku tega menghabisi nyawa Cimeng karena sakit hati saat hendak disodomi. Jasad Cemeng ditemukan bersimbah darah oleh rekannya berinisial MAR pada Jumat (9/2/2024).
"Saya sakit hati. Saya disodomi itu oleh dia (korban)," kata AW, Kamis malam.
AW menyebut Cemeng memaksa dirinya untuk melakukan hubungan homoseksual. Bahkan, AW berujar, sempat mengeluarkan spermanya di dadanya.
"Korban sempat meraba saya, memaksa saya buka celana. Saat itu kemudian korban mengeluarkan spermanya di dada saya," ucap AW.
AW membenarkan dirinya sempat mengira Cimeg seorang perempuan. "Saya tidak mabuk. Saya tidak tahu kalau dia laki-laki. Ketahuan pas dia buka baju tidak punya payudara," kata AW.
Seret Tubuh Korban ke Kamar Mandi
Setelah disodomi, AW terbersit untuk menghabisi nyawa Cimeng. Setelah membersihkan bekas sperma di dadanya, AW lalu mengambil sweaternya dan menjerat leher Cemeng.
"Saya ikat lehernya. Dia sempat pukul saya pakai botol handbody. Setelah tidak sadar, saya balik badannya lalu saya injak," jelas AW.
Setelah memastikan Cimeng tewas, AW lantas menyeret tubuh pria itu ke kamar mandi. AW meninggalkan Cimeng dalam kondisi tergeletak bersimbah darah di sana.
AW membantah membenturkan kepala Cimeng ke tembok saat menghabisi nyawanya. "Saya tidak membenturkan ke tembok," tuturnya.
(iws/iws)