IPSI Skors Keanggotaan PSHT Bali Buntut Pengeroyokan di Badung

IPSI Skors Keanggotaan PSHT Bali Buntut Pengeroyokan di Badung

Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 25 Jan 2024 21:31 WIB
Para tersangka pengeroyokan terhadap pemuda asal Buleleng berjejer saat rilis kasus di Polres Badung, Selasa (23/1/2024).
Foto: Para pelaku pengeroyokan yang menewaskan satu korban di Sempidi, Badung. (Dok. Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Denpasar -

Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali menskors keanggotaan perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) se-Bali yang berbasis di Tabanan dan Badung. Sanksi ini merespons kasus pengeroyokan diduga melibatkan belasan anggota PSHT yang menewaskan seorang pria bernama Adhi Putra Krismawan di Sempidi, Badung, Bali.

"Sesuai arahan Pengurus Besar IPSI Pusat, keanggotaan PSHT (di Bali) diskors sementara," kata Ketua Harian IPSI Bali I Bagus Jagra Wibawa alias Gus Arie kepada detikBali, Kamis (25/1/2024).

Gus Arie menegaskan selain pembekuan keanggotaan, IPSI Bali juga akan memberikan peringatan dan menyiapkan sanksi lain untuk PSHT Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia sendiri belum mengetahui siapa saja anggota PSHT yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Karenanya, dia berharap polisi dapat mengusut tuntas.

"Dengan siapa penggeraknya, perencana, serta di mana mereka (anggota PSHT Bali) berkumpul, dan pihak PSHT yang mana ini. Supaya kami secara tegas bisa memberikan skors dan pembekuan terhadap organisasi tersebut," kata Gus Arie.

ADVERTISEMENT

Gus Arie menuturkan pembekuan keanggotaan sudah pernah dilakukan. Alasannya, sedang terjadi konflik internal di tubuh PSHT di Jawa. Konflik tersebut merembet hingga di Bali.

Setelah insiden pengeroyokan tersebut, Gus Arie mengaku mendapat informasi ada anggota PSHT yang mengincar pesilat dari perguruan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti di Bali. Dia mengatakan baru saja menghadiri hari jadi ke-44 di IKSPI Kera Sakti cabang Denpasar.

"Saya dapat informasi bahwa pelaku adalah anggota PSHT. Tujuannya dengan sengaja dan berencana mengincar anggota perguruan IKSPI Kera Sakti yang pada malam hari itu menyelenggarakan HUT," tuturnya.

Karena keanggotaan semua awak PSHT sedang dibekukan, Gus Arie menolak alibi para tersangka pengeroyokan yang mengatasnamakan perguruan silat legendaris tersebut. Dia juga tidak ingin para tersangka disebut pesilat IPSI Bali.

Sebelumnya diberitakan, polisi telah menangkap pelaku pengeroyokan di Jalan Raya Sempidi, Banjar Uma Gunung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Mereka adalah Ocshya Yusup Bahtiar (21), Ahmathilmi Mustofa (25), Roni Saputra (23), Bima Fajar HS (18), dan satu remaja berinisial AM (17).

Kini, kelima pemuda sudah ditetapkan tersangka. Polisi masih memburu para pelaku lain. Mereka disebut-sebut berasal dari kelompok silat.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads