Jasad Perempuan di Selat Bali Diserahkan ke Keluarga, Ada Riwayat Penyakit

Buleleng

Jasad Perempuan di Selat Bali Diserahkan ke Keluarga, Ada Riwayat Penyakit

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Sabtu, 20 Jan 2024 16:53 WIB
Penemuan mayat perempuan di perairan Perairan Prapat Agung, Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Desa Sumberklampok, Buleleng, Kamis (18/1/2024). (Istimewa)
Penemuan mayat perempuan di perairan Perairan Prapat Agung, Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Desa Sumberklampok, Buleleng, Kamis (18/1/2024). (Istimewa)
Buleleng -

Jenazah Komsiatun, perempuan yang ditemukan tewas di Selat Bali, Buleleng, telah diserahkan ke pihak keluarga. Perempuan berusia 45 tahun asal Tuban, Jawa Timur (Jatim), itu disebut depresi karena penyakit menahun yang dideritanya.

Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan bahwa Polres Buleleng telah menghubungi Kepala Desa Plumpang bernama Tumito via telepon. Tumito membenarkan bahwa Komsiatun adalah salah satu warganya.

Selain itu Tumito juga menyebut bahwa Komsiatun memiliki riwayat kesehatan depresi akibat perceraian dan penyakit menahun dengan diagnosa berupa kanker otak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kami) sudah menghubungi via telepon Kepala Desa Plumpang atas nama Tumito untuk mengklarifikasi indentitas korban, dan membenarkan bahwa Komsiatun merupakan warga Desa Plumpang," kata Darma, kepada detikBali, Sabtu (20/1/2024).

Dari hasil koordinasi itu keluarga Komsiatun pun datang ke Kabupaten Buleleng. Jenazah Komsiatun yang dititipkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng kemudian diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (20/1/2024) sekitar pukul 11.30 Wita. Penyerahan itu diwakilkan oleh kakak Komsiatun bernama Rusdu.

Adapun pihak keluarga menolak dilakukan autopsi. Keluarga telah mengikhlaskan kepergian Komsiatun karena menurut keluarga Komsiatun mengalami depresi akibat menderita sakit menahun.

"Iya (menolak autopsi), karena diduga depresi punya penyakit menahun," tandas Darma.

Kapolsek Gerokgak Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan berdasarkan keterangan pihak keluarga, Komsiatun memang menderita depresi karena penyakit kanker otak.

Selain itu Komsiatun juga sering pergi dari rumah tanpa berpamitan. Di mana ini merupakan kali keempat Komsiatun meninggalkan rumah tanpa pamit.

Sudarsana menambahkan, Komsiatun juga punya hobi berkunjung ke pantai.

"Ini sudah kali keempat hilang dari rumah. Katanya pernah ke Jakarta, Lombok, Bali dan ini yang terakhir. Tanpa pamit," katanya.

"Katanya punya hobi melihat pantai. Terus bengong di sana," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan di RSUD Buleleng Sudarsana mengatakan memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Komsiatun.

Namun ia belum bisa memastikan apakah penyebab kematian Komsiatun karena tenggelam atau tidak.

"(Tenggelam atau tidak) belum bisa dipastikan. Karena VER-nya (Visum et Repertum) belum keluar. Mungkin Senin atau selasa," tandasnya.

Sebelumnya, mayat Komsiatun ditemukan mengambang di Selat Bali, tepatnya di Perairan Prapat Agung, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Mayat tersebut mengenakan dres atau baju terusan berwarna hitam kombinasi bintik putih dan menggunakan celana legging abu-abu.

Dia juga menggunakan sarung tangan ungu dan masih menggunakan kaus kaki pink. Selain itu, juga terdapat cincin pada jari tengah tangan kiri serta sembilan kunci yang tergantung pada bra. Penyebab kematian wanita bersarung tangan ungu itu masih misteri.

Mayat perempuan itu ditemukan pertama kali oleh nelayan asal Melaya, Kabupaten Jembrana, bernama Misman pada Kamis pagi (18/1/2023).

Penemuan mayat perempuan itu lantas dilaporkan kepada petugas Sat Polair Polres Buleleng. Empat personel Polair dari Pos Teluk Terima kemudian diterjunkan untuk melakukan evakuasi jenazah tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ada luka lebam pada leher belakang, wajah, dan telinga. Kemudian, kondisi bibir dan kuku kebiruan, serta luka lecet di punggung kanan. Tim medis juga tidak menemukan cairan pada anus dan vagina perempuan itu.

Selain itu, mulut dan hidung mayat mengeluarkan busa darah. Dari pemeriksaan tim medis, diperkirakan korban meninggal bukan karena tenggelam lantaran perutnya tidak kembung.

Polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi mayat perempuan tersebut setelah melakukan pemeriksaan sidik jari.

Terungkap identitas mayat perempuan bersarung tangan ungu merupakan warga Dusun Plumpang RT 002/009, Kelurahan/Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) bernama Komsiatun.




(dpw/dpw)

Hide Ads