Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan tes sidik jari dilakukan untuk mengidentifikasi identitas mayat tersebut. Sidik jari perempuan tersebut akan dicocokkan dengan basis data Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Sidik jarinya dilakukan pengecekan dan akan dihubungkan dengan NIK," kata Darma kepada detikBali, Jumat (19/1/2024). Pengambilan sidik jari dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng.
Polres Buleleng, Darma melanjutkan, belum menerima adanya laporan orang hilang. "Belum ada pihak terkait mayat itu yang menghubungi Polres Buleleng," ungkapnya.
Polres Buleleng, Darma menambahkan, belum bisa memastikan penyebab kematian perempuan tersebut. Sebab, untuk memastikan penyebab kematian jenazah perempuan yang ditemukan di Selat Bali itu perlu diautopsi.
Mayat perempuan ditemukan di Selat Bali pada Kamis pagi (18/1/2024) oleh nelayan asal Melaya, Jembrana, Bali. Saat ditemukan, mayat tersebut mengenakan baju terusan hitam kombinasi bintik putih dan menggunakan celana legging abu-abu.
Dari hasil pemeriksaan awal, ada luka lebam pada leher belakang, wajah, dan telinga jenazah bertinggi 151 sentimeter tersebut. Kemudian, bibir dan kuku kebiruan, serta luka lecet di punggung kanan. Tim medis juga tidak menemukan cairan pada anus dan vagina di mayat berambut ikal itu.
Dari pemeriksaan tim medis, diperkirakan korban meninggal bukan karena tenggelam.
(gsp/dpw)