Polres Buleleng masih mendalami kasus pengeroyokan ayah dan anak pemilik warung di Pantai Lovina pada saat malam pergantian tahun. Motif empat pelaku melakukan pengeroyokan diduga karena merasa tersinggung dengan ucapan korban.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Arung Wiratama mengatakan pengeroyokan terjadi karena status salah satu pelaku sebagai pemuka agama telah dilecehkan oleh korban.
"Motifnya, karena (ada) yang disampaikan oleh korban sehingga pelaku tersinggung. Terkait status sebagai pemangku agama," kata Arung, Kamis (4/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat pelaku pengeroyokan telah diamankan Polres Buleleng. Masing-masing berinisial YS (59), YB (29), KS (25), dan KD (27).
Arung mengatakan pihaknya belum menetapkan keempat pelaku sebagai tersangka. Hal itu karena keempatnya belum mengaku melakukan pengeroyokan.
Untuk itu, Arung melanjutkan, Satreskrim Polres Buleleng akan mendalami lagi kasus ini serta menunggu hasil visum kedua korban keluar untuk dijadikan alat bukti.
"Belum ditetapkan tersangka. Karena dalam pemeriksaan terduga pelaku belum mengakui (perbuatannya). Sehingga kami perlu melakukan pendalaman. Kalau terbukti segera kami tetapkan tersangka," jelasnya.
Sebelumnya, seorang pemilik warung bernama Ketut Bagia di Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Buleleng, Bali, menjadi korban pengeroyokan oleh lima orang tak dikenal (OTK). Pengeroyokan tersebut terjadi pada saat malam pergantian tahun, Senin (1/1/2024).
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Agung Wiratama mengatakan berdasarkan laporan yang diterima peristiwa tersebut terjadi pada pukul 00.30 Wita. Kala itu Bagia yang sedang mengurus warungnya tiba-tiba didatangi oleh para pelaku yang tidak diketahui identitasnya.
Para pelaku langsung memukul kepala Bagia. Mereka juga menjambak rambut Bagia dan menendangnya. Peristiwa itu dilihat oleh anak korban bernama Gede Budiana. Sang anak yang ingin melerai justru ikut dikeroyok oleh para pelaku.
"Jadi korbannya ada dua orang. Dua korban ini adalah ayah dan anak berjualan di salah satu warung di Pantai Lovina," kata Wiratama, Selasa (2/1/2024).
"Gede Budiana, anaknya ini, juga sempat menjelaskan bahwa sempat dicekik oleh salah satu pelaku," imbuhnya.
(nor/gsp)