Polisi Periksa Kejiwaan Pimpinan TPQ yang Perkosa Ustazah Saat Antar Obat Kuat

Polisi Periksa Kejiwaan Pimpinan TPQ yang Perkosa Ustazah Saat Antar Obat Kuat

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 26 Des 2023 14:11 WIB
ilustrasi pemerkosaan
Ilustrasi pemerkosaan. (Foto: Dok.Detikcom)
Lombok Timur -

Penyelidikan kasus dugaan pemerkosaan seorang ustazah yang dilakukan seorang pimpinan Taman Pendidikan Quran (TPQ) berinisial MY (29) di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus berlanjut. Polisi telah melakukan visum dan tes kejiwaan terhadap MY.

"Kami sudah visum dan saat ini masih menunggu hasil tes psikologinya dulu," kata Kasatreskrim Polresta Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra kepada detikBali, Selasa (26/12/2023).

Dharma menjelaskan penetapan tersangka belum bisa dilakukan hingga hasil tes psikologi MA keluar. Ia meminta publik terus mengawal kasus dugaan pemerkosaan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon waktu ya. Nanti kalau ada perkembangan, kami akan gelar perkara segera," pungkas mantan Kasatreskrim Polres Lombok Barat ini.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa dua saksi untuk mengungkap peristiwa tersebut. Dugaan pemerkosaan itu terjadi pada Minggu (17/12/2023). MY diduga memerkosa IA sekitar pukul 10.00 Wita di ruko milik MY di Kecamatan Sakra, Lombok Timur.

ADVERTISEMENT

Awalnya, IA mengantarkan pesanan online berupa obat penambah stamina ke MY. Sampai di ruko, IA mengetuk pintu dan MY menyahut lalu memintanya masuk. Saat itulah MY menarik IA dan memaksanya untuk berhubungan intim.

IA sempat menolak dan melakukan perlawanan. Namun, MY malah mendekap dan memeluk perempuan berusia 27 tahun itu. IA juga sempat mengingatkan pelaku untuk tidak berbuat macam-macam karena sama-sama sudah berkeluarga dan punya anak.

MY berpura-pura tidak mendengar dan mendorong IA hingga jatuh di lantai ruko. MY lantas membuka paksa celana IA dan memerkosanya hingga menangis. Pria asal Desa Suwangi, Lombok Timur, itu sempat meminta berdamai setelah memerkosa ustazah tersebut dengan memberikan uang sebesar Rp 5 juta.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads