.webp)
Tujuh terduga teroris yang ditangkap beberapa waktu lalu diduga kuat akan beraksi pada saat Natal dan tahun baru (Nataru) hingga Pemilu 2024. Polda NTB memperketat pengamanan dengan menerjunkan 1.335 personel.
"Baik itu rangkaian kebaktian Natal dan wisata. Pengamanan harus lebih komprehensif dari tahun lalu. Kenapa? Karena ada 7 pelaku terorisme diamankan Densus 88 di NTB," kata Kapolda NTB Irjen Raden Umar Faroq seusai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang Operasional dalam Rangka Kesiapan Pengamanan Natal 2023 dan tahun baru 2024 di Mataram, Kamis siang (14/12/2023).
Faroq menyebut untuk jangka panjangnya, teroris yang tertangkap tersebut akan memberikan rangkaian aksi teror di Pemilu 2024. Sementara jangka pendeknya akan membuat sasaran target di sentra keramaian seperti saat Natal dan perayaan tahun baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada rencana kriminalitas yang akan mereka lakukan," ujar Faroq.
Untuk mengantisipasi teror pada momen Nataru hingga Pemilu 2024, Polda NTB menerjunkan sebanyak 1.335 personel. Hal tersebut diungkapkan Karo Ops Polda NTB Kombes Pol Abu Bakar Tertusi.
"Untuk 1.335 personel itu yang melaksanakan tugas langsung. Namun cadangan ada di mako masing-masing Polres," kata Abu Bakar.
Abu Bakar mengatakan dari 1.335 personel yang diterjunkan di antaranya 404 personel dari Polda NTB, 52 personel dari operasi mantap brata Polda NTB, dan 933 personel dari 10 polres dan Polresta di 10 kabupaten kota di NTB.
"Ada beberapa yang terlibat operasi lilin dan juga terlibat ops mantap brata (pemilu), khususnya para pejabat," katanya.
Pengamanan akan dilakukan di darat, laut, dan udara. Kepolisian juga akan mengamankan di pusat perbelanjaan, mall, perhotelan, dan restoran.
(nor/gsp)
