Puluhan aparat gabungan mendatangi sejumlah tempat prostitusi di Jalan Danau Tempe, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Puluhan aparat melakukan sidak guna melakukan pengamanan terhadap pekerja seks komersial (PSK).
Sayangnya sidak yang dilakukan oleh aparat gabungan ini tanpa hasil alias zonk. Sidak itu zonk diduga akibat informasinya telah bocor. Petugas akan menjadwalkan sidak ulang.
"Masih kosong, mungkin akan dijadwalkan lagi lebih silent lagi tak terbuka seperti sekarang ini," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra kepada wartawan di lokasi, Jumat (1/12/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikBali, sejumlah aparat beramai-ramai mendatangi Jalan Danau Tempe, Kota Denpasar. Aparat itu terdiri dari Satpol PP Kota Denpasar, polisi, TNI, linmas hingga pecalang.
Puluhan aparat tiba di Jalan Danau Tempe sekitar pukul 21.20 Wita. Mereka kemudian turun dari kendaraan dan berpencar berjalan menuju gang-gang yang ada di seputaran Jalan Danau Tempe.
detikBali turut menyusuri Gang Mawar Jalan Danau Tempe. Di ujung gang tersebut terdapat sebuah tempat karaoke. Petugas menggedor-gedor tempat karaoke yang tertutup rapat namun tak ada suara yang menjawab.
Di tempat karaoke itu juga tampak gelap. Namun tiba-tiba terdengar suara laki-laki menyahut dari dalam setelah petugas menggedor-gedor pintu yang terbuat dari besi tersebut. Petugas mendesak agar pintu segera dibuka.
Pintu kemudian dibuka oleh seorang laki-laki yang mengaku sebagai pegawai di lokasi karaoke itu. Petugas kemudian masuk dan menyusuri lorong sempit di dalam lokasi karaoke. Di lorong itu terdapat beberapa kamar.
Pantauan detikBali, tempat karaoke itu mempunyai sejumlah kamar. Kamar yang dijumpai pertama tampak terbuka dan lengkap ada kasur dan kamar mandi dalam. Kipas dalam kamar tersebut juga masih hidup berputar.
Dekat kamar itu ada sebuah ruang karaoke yang gelap. Di depan ruang karaoke itu terdapat sebuah kamar yang tertutup. Setelah dicek ternyata di dalamnya terdapat seorang perempuan. Petugas kemudian meminta agar pintu itu dibuka.
Laki-laki yang menjadi karyawan awalnya tidak mau membuka kamar tersebut. Alasannya kamar tersebut dihuni oleh seorang perempuan yang kondisinya tengah sakit. Meski demikian, aparat tetap meminta pintu itu dibuka.
Beberapa saat kemudian terdengar suara batuk-batuk dari dalam kamar. Perempuan di dalam kamar lalu membuka pintu. Petugas kemudian meminta kartu tanda penduduk (KTP) perempuan yang berbaju merah marun tersebut.
Petugas kemudian mengecek KTP dan asal perempuan itu dan menanyakan pekerjaannya. Perempuan tersebut tidak menjawab pertanyaan petugas. Malah yang menjawab adalah laki-laki yang mengaku menjadi karyawan di sana. Laki-laki itu menjawab bahwa perempuan itu bekerja sebagai tukang bersih-bersih.
Petugas menerima alasan bahwa perempuan itu sedang sakit mengembalikan KTP-nya. Petugas pun keluar dari dalam lokasi karaoke dan tidak mengamankan perempuan di dalam kamar maupun laki-laki yang mengaku sebagai karyawan di tempat karaoke tersebut.
Seusai dari sana, petugas menyusuri tempat-tempat yang berada dekat di lokasi karaoke tersebut. Sayangnya, petugas tidak menemukan apapun karena lokasi sudah sepi. Sejumlah lampu dalam kamar masih hidup namun petugas tidak mencoba untuk membukanya.
Seusai itu, petugas kemudian keluar dari Gang Mawar Jalan Danau Tempe. Saat keluar, sejumlah petugas lain juga telah selesai melakukan pengecekan dan hasilnya masih nihil.
Bawa Nendra mengatakan, sidak yang dilakukan ke lokalisasi Jalan Danau Tempe dilakukan adalah tindak lanjut dari tindakan yang sama yang dilakukan pada 25 November lalu. Bedanya, sidak kali ini mengajak aparat gabungan, termasuk TNI dan Polri.
"Ini lanjutan pada saat tanggal 25 November. Waktu itu sebagian dan belum tuntas sekarang kita ajak semua komponen TNI Polri, desa adat dan kita juga ajak pecalang," ujar Bawa Nendra.
(hsa/hsa)