Seorang mahasiswa Universitas Udayana (Unud) berinisial MRF dilecehkan dan nyaris diperkosa oleh seseorang yang baru dikenalnya melalui aplikasi kencan. MRF nyaris diperkosa oleh sesama laki-laki berinisial K.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 Wita di kamar kos K di bilangan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (9/10/2023). MRF mengaku sengaja menginstal aplikasi Blued di ponsel miliknya untuk mencari kenalan. Saat itu, ia melihat ada user yang jaraknya hanya sekitar 500 meter dari kosnya.
"Which mean deket tetangga kosku, entah itu dia di samping kanan kiri ku atau di mana, intinya dia kurang dari 500 meter," kata MRF kepada detikBali di Denpasar, Kamis malam (2/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MRF semula tertarik untuk berkenalan dengan pria yang dia jumpai di aplikasi Blued tersebut. MRF pun mengirimkan pesan kepada yang bersangkutan.
MRF dan K akhirnya saling bertukar pesan di aplikasi kencan tersebut. Lambat laun, MRF berkeinginan untuk bertemu dengan K dan memberikan kode kepada pria itu agar mereka bisa bertemu.
Pertemuan keduanya sempat tertunda karena MRF sibuk magang dan K juga bekerja. MRF dan K akhirnya bertemu pada Minggu (8/10/2023) selepas MRF pulang sebagai daily worker (dw) di sebuah hotel sekitar pukul 23.00 Wita.
Sejam kemudian, MRF membuka aplikasi Blued di ponselnya. Ternyata, K sudah membalas pesan MRF . Mereka pun kembali bertukar pesan dan K menawarkan MRF untuk bertemu.
MRF setuju untuk bertemu di kos K. Keduanya berkirim pesan dari aplikasi Blued ke WhatsApp. Sebelum berangkat, K menitip untuk dibelikan jamu oleh MRF.
Sayangnya, K tidak memberitahu secara spesifik jamu yang harus dibeli oleh MRF. K hanya meminta agar MRF menelepon lewat WhatsApp saat sudah berada di pedagang jamu. Telepon genggam MRF kemudian diminta agar diserahkan ke pedagang jamu sehingga K dapat berkomunikasi langsung.
"Aku tidak tahu secara spesifik dia bakal beli jamu apa. Entar kalau di tempat jamunya kasih saja ke ibunya. Ya sudah aku kasih ke ibunya," ujar MRF.
MRF sebenarnya sudah merasa sedikit curiga dengan jamu yang dibeli oleh K. Sebab, jamu tersebut seperti perangsang atau obat kuat.
"Aku dalam my feeling gitu, tapi aku mencoba kayak liatin. Dan aku coba tanya sama ibunya, dan aku itu masih ingat ibunya itu masukin jamu, oh ini jamu stamina, biar sehat. Akhirnya jamu itu dibayar pakai uang aku," tuturnya.
Tiba di kos K, MRF kaget karena ternyata orang yang dilihat sangat berbeda dengan foto yang dipasang pada akun Blued. Lantaran kecewa, MRF pun tidak berniat untuk berlama-lama bertemu dengan pria yang baru dikenalnya itu. Ia lantas memberikan jamu yang dititipkan dan mengobrol sebentar lalu kembali ke kosnya.
"Sudah gitu aku masuk ke kosnya dia, terus kami basa-basi, intinya kami ngobrol lebih dalam. Aku sudah terasa red flag sama dia karena dari cara dia ngomong itu, dia itu kayak boti, jadi cowok yang ngomong itu berisik terus. Dan aku nggak suka. He is not my tipe," jelas MRF.
MRF mengungkapkan dirinya dan K mengobrol sekitar satu jam lamanya. Setelah itu, ia berniat untuk pulang.
Saat hendak pulang, MRF justru dicegat oleh K dan tidak mengizinkan MRF untuk pulang. MRF juga menegaskan dirinya hendak pulang ke kosnya secara sopan.
Namun, K tiba-tiba mendorong MRF ke kasur. Setelah itu, K langsung menimpa tubuh MRF dan mencoba membuka kaos MRF. Bahkan, K juga berusaha menciumi tubuh MRF.
"Aku sebelumnya belum pernah mendapatkan pelecehan seksual atau segala macam. Waktu itu aku kepikiran berteriak, tapi enggak ngerti, kayak aku bingung," ungkapnya.
Selain mencoba membuka baju, celana MRF juga dipaksa untuk dibuka oleh K dan hendak mencabuli MRF. Namun, upaya pencabulan itu tidak berhasil karena MRF terus mencoba melawan.
"Aku nggak sudi ada orang yang melakukan hubungan seksual kepada aku tapi aku enggak into it, aku enggak mau lah. Dia itu nggak masuk kriteria aku ya aku tidak menghendaki, aku enggak mau," jelasnya.
K kemudian marah karena tidak kunjung bisa menyetubuhi MRF. Terlebih MRF ngotot ingin segera pulang ke kosnya. K marah dengan mengambil celana pendek MRF yang sudah terlepas sebelumnya.
K lantas menggulung-gulung celana MRF. MRF sempat mengira celana miliknya itu akan dilepas oleh K. Namun ternyata, K waktu itu keluar dari kamar kosnya dan meledek MRF agar bisa mengambil celananya.
"Dia kayak ngejek gitu, nih ambil nih, dan di situ aku mikir ya sudahlah, aku pengen cepet pulang aku coba untuk keluar dengan posisi aku cuma pakai baju doang. Itu dia lari-lari aku kejar. Dia kayak mempermainkan aku di parkiran," kata dia.
Karena lelah, MRF kemudian masuk lagi ke kamar kos K sembari menunggu pagi dan tertidur saat duduk di kursi dalam kamar itu. Ia tidak bisa pulang ke kosnya karena celana yang berisi HP hingga kunci motor dibawa oleh K.
MRF tidak mengingat berapa lama dirinya tertidur di kamar kos K. Ia tiba-tiba terbangun lantaran kaget ketika jari tangan K meraba tubuhnya. MRF sangat kesal dengan tindakan yang dilakukan oleh K itu. Terlebih K hanya tertawa seperti meledek saat MFR mengetahui aksinya.
MRF telah melaporkan kasus yang dialaminya melalui pengaduan masyarakat ke kantor Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar pada 10 Oktober lalu. Adapun, MRF mengajukan pengaduan dugaan peristiwa pencabulan sebagaimana dimaksud Pasal 289 KUHP.
(iws/iws)