Polemik pembangunan resor di Desa Bugbug, Karangasem, Bali, memasuki babak baru. Investor resor tersebut melaporkan perusak pembangunan sanggraloka itu ke polisi.
Kelihan Adat Desa Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana mengatakan pelaporan tersebut disampaikan ke Polda Bali oleh investor resor tersebut. "Pelaporan melalui stafnya," tuturnya, Kamis (31/8/2023).
Menurut Purwa, aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh itu merugikan investor sampai Rp 5 miliar sebab demonstran membakar bangunan dan menjebol tembok bangunan resor yang belum rampung itu. Padahal, mulanya, unjuk rasa dilakukan di depan kantor Bupati Karangasem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purwa meminta polisi segera menangkap pelaku perusakan bangunan resor. "Karena itu perbuatan yang tidak benar dan dapat mencoreng nama baik Bali di mata pariwisata dunia," ungkapnya.
Purwa menambahkan para pekerja tetap melanjutkan pembangunan resor tersebut. Adapun, kini pembangunan sanggraloka itu sudah mencapai sekitar 40 persen.
Sebelumnya, ratusan warga Desa Bugbug menjebol tembok resor di desa tersebut. Bahkan, para pengunjuk rasa menutup jalan dengan batu dan melakukan pembakaran di sejumlah titik karena menolak pembangunan resor itu.
Mulanya, ratusan warga Desa Bugbug berdemo di kantor Bupati Karangasem. Namun, mereka gagal bertemu dengan Bupati Karangasem Gede Dana.
Para pengunjuk rasa itu kemudian beranjak ke resor mewah tersebut. Mereka langsung merobohkan tembok dan melakukan pembakaran di sekitar sanggraloka itu.
Ratusan polisi dengan cepat memadamkan api. Aparat juga berupaya menenangkan massa agar kericuhan tak meluas.
(gsp/hsa)