Ratusan warga Desa Bugbug, Karangasem, Bali, menjebol tembok resor yang tengah dibangun di desa tersebut. Bahkan, para pengunjuk rasa menutup jalan dengan batu dan melakukan pembakaran bangunan karena menolak pembangunan resor mewah itu.
Mulanya, ratusan warga Desa Bugbug berdemo di kantor Bupati Karangasem. Namun, mereka gagal bertemu dengan Bupati Karangasem Gede Dana.
Para pengunjuk rasa itu kemudian beranjak ke resor mewah tersebut. Mereka langsung merobohkan tembok dan melakukan pembakaran sanggraloka yang belum rampung itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan polisi dengan cepat memadamkan api. Aparat juga berupaya menenangkan massa agar kericuhan tak meluas.
Kapolres Karangasem AKBP Ricko A.A. Taruna meminta masyarakat tenang. Polres Karangasem segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait polemik resor tersebut.
"Tadi ada insiden di luar kendali, tapi sudah kami redam," ujar Ricko.
Perbekel Desa Bugbug I Gede Diatmaja meminta Pemerintah Kabupaten Karangasem dan sejumlah pihak terkait segera menyelesaikan polemik pembangunan resor tersebut. Sebab, polemik pembangunan sanggraloka itu membuat kondisi Desa Bugbug tidak aman.
"Masalah ini berada di adat, kami tidak mau desa kami menjadi tidak aman. Jadi kami harap segera ada solusi terbaik," ungkap Diatmaja.
Pembangunan resor di Desa Bugbug, Karangasem, menuai polemik. Masyarakat setempat terbelah menjadi dua yakni yang mendukung dan menolak pembangunan sanggraloka tersebut. Bahkan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karangasem membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengkaji pembangunan resor di sana.
(gsp/iws)