Menguak Tabir Kebrutalan Pria Prancis Diduga Aniaya 4 Wanita WNI

Menguak Tabir Kebrutalan Pria Prancis Diduga Aniaya 4 Wanita WNI

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 29 Jul 2023 09:54 WIB
Tangkapan layar yang diduga TKP penganiayaan WN Prancis terhadap mantan pacarnya.
Foto: Tangkapan layar yang diduga TKP penganiayaan WN Prancis terhadap mantan pacarnya. (tangkapan layar Instagram@niluhdjelantik)
Denpasar -

Pengakuan seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) bernama Ega Kusuma Winahyu (23) membuka tabir dugaan kejahatan yang dilakukan Arthur Stepene Marvel Raymon, seorang warga negara (WN) Prancis.

Raymon diduga menganiaya Ega saat mereka berada di Thailand. Rupanya, bukan Ega seorang yang menjadi korban. Diduga ada tiga korban lain.

Hal itu diungkapkan oleh pegiat media sosial Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik alias Niluh Djelantik melalui akun Instagram-nya @niluhdjelantik. Termasuk Ega, para korban merupakan mantan pacar Raymon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi pun melakukan pendalaman terkait dugaan adanya banyak korban penganiayaan dari WN Prancis tersebut. "Nah, makanya lagi didalami," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan kepada wartawan di kantornya, Jumat (28/7/2023).

Peristiwa di Thailand, Polda Lakukan Pendampingan

Jansen mengatakan terkhusus untuk kasus Ega polisi tidak melakukan prosedur hukum. Sebab, peristiwa terjadi di Thailand. Meski demikian, polisi tetap memberikan pendampingan atau perlindungan hukum.

"Kan itu karena peristiwanya bukan di lokasi kita dan tugas Polri memberikan rasa aman saja, pendampingan, memberikan baik secara psikis atau obat-obatan yang diperlukan untuk kesembuhannya," jelas Jansen.

Sebelumnya, kasus dugaan penganiayaan itu mencuat di medsos dan diekspos oleh Niluh Djelantik. Dalam foto dan video yang diunggah Niluh Djelantik, tampak sebuah kamar dengan seprai putih yang penuh bercak darah. Selain di atas seprai, darah juga menempel di tembok. Foto lainnya juga menampilkan sosok wanita yang diduga korban penganiayaan dengan wajah lebam.

Diselidiki Kepolisian Thailand

Saat ini, kata Niluh, kepolisian Thailand tengah menyelidiki perbuatan Raymon.

"Sudah ada, total (korbannya) empat (orang). Kemarin aku bertemu dengan salah satu korban. Ada satu lagi. Aku ketemu di Polresta (Denpasar)," kata Niluh kepada detikBali, Jumat.

Niluh mengaku sempat berbincang dengan salah seorang mantan pacar Raymond tersebut saat melapor di Polresta Denpasar. Tanpa menyebut secara rinci, banyak hal yang dibicarakan antara dirinya dan korban saat bertemu di Polresta Denpasar.

"Sudah berurai air mata, bagaimana mau cerita. Dan itu (kronologinya) sudah disampaikan ke polisi. Videonya ada aku posting (di akun Instagram). Tapi, aku blur," kata Niluh.

1 Korban Dianiaya 3 Tahun Lalu

Perempuan yang mengaku mantan pacar Raymon itu kepada Niluh mengaku mengalami aksi kekerasan tiga tahun lalu. Dia mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh diduga akibat penganiayaan oleh Raymon.

"Nah itu salah satu korban. Yang babak belur. Kejadiannya, sudah sekitar tiga tahun lalu yang itu (korban kedua)," tutur Niluh.

Lebih lanjut, Niluh mengkonfirmasi bahwa kepolisian Indonesia sudah bergerak dan berkoordinasi dengan polisi Thailand untuk mengungkap kasus dugaan penganiayaan itu. Katanya, polisi Thailand sudah menerima pelaporan kasus tersebut dan mulai melakukan penyelidikan.

Niluh Djelantik Minta Para Korban Buka Suara

Polda Bali kini juga sudah menerjunkan anggotanya melakukan pendampingan dan pengamanan kepada para korban dugaan kekerasan oleh Raymon. Untuk itu, dia meminta perempuan lainnya untuk melapor jika memang pernah menjadi korban dugaan penganiayaan oleh Raymon.

"Ini kan warga negara kita. Korban-korban itu, siap untuk bersaksilah bahasanya, pengalaman yang mereka alami. Makanya, aku harus ngomong untuk memberikan keberanian kepada perempuan lain agar speak up. Karena kasus bukan hanya di Bali saja," ujarnya.




(hsa/hsa)

Hide Ads