Suasana perempatan jalan di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, terpantau ramai lancar pada Selasa (16/12/2025) pagi, sekitar pukul 08.00-09.00 Wita. Lalu lintas didominasi pengendara roda dua yang tampak tak terlalu terganggu meski kondisi jalan berpasir di beberapa titik.
Di tengah hiruk pikuk tersebut, seorang warga terlihat mendorong sepeda motor yang diduga mogok dari arah barat ke timur. Tak lama berselang, rombongan pesepeda melintas dari arah selatan. Aktivitas berjalan normal hingga pandangan tertuju pada sebuah rumah dengan tembok jebol persis di sebelah pos polisi.
Rumah itu dihuni Wayan Yudiawan bersama keluarganya. Pria yang akrab disapa Yudi tersebut menyambut kedatangan detikBali dari sisi barat rumahnya yang sudah menganga dan hanya menyisakan sebagian tembok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudi melarang siapa pun masuk dari sisi tersebut. Ia mengarahkan tamu ke pintu utama karena khawatir lantai dan tembok rumahnya semakin jebol.
"Ini sudah ketiga kali jebol sejak 2003 lalu. Sudah pernah diperbaiki. Lihat saja temboknya tidak sama persis. Memang karena kontur tanah miring dan debit airnya terlalu tinggi. Tingginya segini," tutur Yudi sambil menunjukkan bekas rendaman air di ukiran rumahnya yang mencapai sekitar dada orang dewasa.
Yudi menduga banjir kali ini merupakan banjir kiriman. Pasalnya, rumahnya memang rutin terdampak banjir, namun tidak separah kejadian pada Senin (15/12/2025). Biasanya, air hanya menggenang setinggi mata kaki orang dewasa.
"Airnya datang dari perempatan sini. Utara, barat, dan timur mengumpul, lalu mengarah ke selatan sini. Gorong-gorong di timur sana juga mampet. Bukan sungai sebelah saya yang meluap," sambungnya.
Yudi menuturkan hujan mulai mengguyur area rumahnya sejak pukul 15.00 Wita. Satu hingga dua jam kemudian, genangan mulai terbentuk. Sepeda motor dan mobil miliknya turut terendam hingga mengalami kerusakan.
Peristiwa tersebut telah ia laporkan kepada pemilik rumah, Ida Bagus Yudha, yang kini berdomisili di Surabaya.
Sekitar pukul 09.39 Wita, tim BPBD Gianyar tiba di lokasi kediaman Yudi. Petugas melakukan pengukuran pada bagian tembok yang jebol untuk menghitung estimasi kerugian yang dialami korban.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gianyar, Made Apriana, yang ditemui di lokasi menyatakan pihaknya akan membantu meringankan beban warga terdampak. Setelah dari Desa Batuan, tim BPBD melanjutkan peninjauan ke Desa Guwang, Sukawati, menyusul laporan pelinggih di rumah warga yang juga jebol.
"Di Kecamatan Sukawati ini kami turun di 3 titik. Dua terdampak banjir itu Desa Batuan dan Desa Guwang. Satunya lagi di Batubulan Kangin dilaporkan kebakaran. Estimasi kerugian di sini sekitar Rp 50 juta, tentu akan dibantu. Ini faktor alam yang tidak bisa diprediksi. Yang jelas, pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin," tandas Apriana.
(dpw/dpw)










































