Di Indonesia, sudah mafhum larangan merokok di restoran atau tempat umum ruangan ber-AC. Tak heran, ketika Herry Yanto (38) dan keluarga makan-minum di restoran cepat saji McDonald's Jimbaran, Kuta Selatan, Bali, meminta manajemen menegur sepasang warga negara asing (WNA), Andrei Ignatovich (23) dan Polina Vlasiuk (29), yang asyik mengisap rokok elektrik atau vape.
Corporate Communications Supervisor of McDonald's Indonesia Rizki Haryadi membenarkan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 17.28 Wita, Senin (22/5/2023). Asisten manajer langsung menegur bule tersebut.
"Awalnya (pot vape) ada di atas meja, setelah ditegur karyawan, langsung dimasukkan ke dalam tas oleh si bule (Vlasiuk). Jadi, sudah ada tindakan dari manajemen kepada konsumen untuk tidak merokok atau apapun yang menghasilkan asap," ujarnya, Rabu (24/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, peristiwa itu tidak berhenti di situ. Ignatovich dan Vlasiuk diduga tersinggung karena dilaporkan. Walhasil, ia merekam konsumen WNI. "Dia memvideokan konsumen lokal karena sudah melaporkannya menggunakan pot di McD," ungkap Rizki.
Kemudian, Herry dan keluarga risi karena divideokan. "Jadi, mereka saling memvideokan. Boleh dibilang berseteru, tapi nggak langsung pukul-pukulan. Awalnya, omongan saja, teriakan, berbicara yang kurang sepantasnya," kata Rizki.
Saling Pukul
Informasi dari para staf di lokasi, Ignatovich marah hingga terjadi lah pemukulan. Saat perkelahian, keduanya sempat dilerai, namun staf kesulitan memisahkan kedua kubu itu. Hingga akhirnya manajemen McD memutuskan memanggil polisi.
Kapolsek Kuta Selatan I Nyoman Karang Adi Putra mengatakan Herr, salah satu WNI yang melawan WNA tersebut mengalami luka rahang di bagian kiri hingga bengkak. Tulang rusuk bagian belakang kiri juga mengalami sakit.
Sementara, Erti Natalia (38), istri Herry, mengalami sakit bahu sebelah kiri, lutut kanan dan kiri. Kemudian ibunya, Llusia (78) ikut menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Pinggang belakang Llusia sakit hingga mengakibatkannya susah bergerak.
Ignatovich, kata Adi Putra, juga mengalami luka gores pada pinggang sebelah kiri, luka pada kuping sebelah kanan, dan luka gores di lengan kanan.
"Kalau ada luka berarti saling pukul. Cuma siapa yang memulai, kami masih melakukan penyelidikan. Jadi, setiap orang yang luka kan tetap korban. Yang laporan, kedua pihak melapor," kata Adi Putra, Rabu.
Saling Lapor
Rizki Haryadi menuturkan manajemen McD memanggil polisi untuk melerai aksi saling pukul konsumen di gerai Jimbaran. Saat diberitahu polisi akan datang, Ignatovich dan Herry yang baku hantam itu langsung berhenti.
Rizki menyebut Ignatovich cukup kooperatif dan tidak berusaha kabur hingga polisi datang. Kedua pelaku pun dibawa ke Polsek Kuta Selatan.
Di kantor polisi, keduanya saling lapor. Keluarga WNI ini melaporkan dugaan penganiayaan. Erti yang dihubungi detikBali mengaku sedang diperiksa terkait Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Polsek Kuta Selatan. Ia berjanji akan memberikan informasi setelahnya. "Nanti saya infokan ya, saya masih di-BAP," tandasnya.
Sementara, Adi Putra melanjutkan Ignatovich yang saat itu didampingi kekasihnya, Vlasiuk, melaporkan balik satu keluarga WNI tersebut.
(BIR/gsp)