Dugaan pelecehan terhadap seorang mahasiswi oleh oknum dosen di Buleleng, Bali, viral di media sosial (medsos). Rekaman CCTV kejadian tersebut beredar di medsos dan dibagikan oleh sejumlah akun.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armedi menyebut korban sudah melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut. Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng.
"Terkait video yang viral, korban sudah melapor hari ini, ditangani Unit PPA," kata Picha, Jumat (5/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, terlihat seorang wanita sedang duduk di depan pintu kamar kos. Wanita tersebut tiba-tiba ditarik oleh seorang pria dan memaksanya masuk ke dalam kamar.
Informasi yang dihimpun detikBali, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (5/5/2023) dini hari sekitar pukul 01.15 Wita. Korban disebut awalnya membuat status tentang permasalahan hidupnya di WhatsApp. Status itu ditanggapi oleh dosennya yang menawarkan solusi dan bertanya alamat.
Konon, dosen pria itu terkenal baik dan perhatian kepada para mahasiswanya. Korban pun tak menaruh curiga dan langsung mengirimkan alamat kosnya.
Singkat cerita, sang dosen tiba di kos mahasiswinya itu. Ia disebut meraba tubuh korban. Kaget, korban berlari membuka pintu dan keluar dari kamar.
Akan tetapi, dosen itu menarik pinggang korban secara paksa agar kembali masuk ke kamar. Korban pun berteriak dan berusaha melawan hingga berhasil keluar dari kamar tersebut.
Picha menyebut polisi sudah mengecek lokasi kejadian di Jalan Pulau Komodo Singaraja. Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti, termasuk rekaman CCTV.
"Barang bukti sudah ada beberapa diamankan termasuk bukti rekaman CCTV. Lebih jelasnya nanti akan kami sampaikan lagi, yang penting sudah ada beberapa barang bukti yang kami amankan," imbuhnya.
Picha menegaskan akan segera memeriksa korban dan beberapa saksi untuk mengetahui kampus tempat korban kuliah. "Untuk universitasnya kami masih belum minta keterangan, karena kami belum periksa korban," pungkasnya.
Sementara itu, kakak korban D yang ditemui seusai melapor berharap polisi dapat menindak kasus ini secara tuntas. Ia tidak ingin kasus serupa terulang di kemudian hari.
"Pelecehan seperti ini kan sudah lumayan banyak terjadi. Kami berusaha untuk melaporkan ini, semoga polisi menindaklanjuti secara serius," kata D saat ditemui, Jumat (5/5/2023).
(iws/BIR)