Imigrasi Singaraja akan mendeportasi dua warga negara asing (WNA) asal Rusia berinisial SN (37) dan IN (35) yang bertingkah laku tidak sopan di Pura Besakih, Rendang, Karangasem, Minggu (30/4/2023). Rencananya, mereka dideportasi pada 12 Mei 2023 sesuai dengan tiket kepulangan mereka ke Rusia.
"Untuk rencana keberangkatannya, tiket (pulang ke Rusia) mereka di tanggal 12. Sehingga, sampai dengan tanggal itu posisi mereka di ruangdetensi Imigrasi. Tapi, proses pendeportasian tetap akan kami lakukan," kata Kepala Kantor ImigrasiSingarajaHendra Setiawan kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).
Sedangkan WNA Rusia berinisial ML (29) yang saat itu juga berada di Pura Besakih, tidak dideportasi. Pertimbangannya, turis asing itu tidak mengenal dua orang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendra mengatakan, ML hanya diajak oleh dua turis asal Rusia yang diketahui pasangan suami istri tersebut. Selain itu, masa berlaku visa on arrival ML juga belum habis.
"Dia (ML) meminta maaf dan juga mengikuti upacara adat di Pura Besakih dengan pemangku adatnya di sana. Kemarin Rabu (3/5/2023) si ML ini sudah kami lepaskan karena tidak terbukti bersalah. Dia ngakunya tidak tahu menahu soal itu," jelas Hendra.
Hendra menuturkan awalnya ML memang sudah janjian bertemu dengan SN dan IN di Pura Besakih. Lalu, SN dan IN mengajak ML masuk ke area dalam Pura Besakih.
Saat itulah, IN yang memakai pakaian atasan terbuka (tanktop) melepas selendang yang awalnya dikenakan dan menari-nari di depan pura. SN yang merekam IN menari-nari di depan pura, sementara ML hanya menonton aksi mereka berdua.
"Dia (ML) nggak tahu kalau mereka (SN dan IN) akan merekam adegan itu. Saya harap dia tidak terlibat langsung," tuturnya.
Sejak kejadian tersebut, Hendra menyatakan Imigrasi sudah membentuk tim pengawasan orang asing di Kecamatan Rendang. Selain itu, ia juga mengimbau agar semua pengelola objek wisata meminta identitas lengkap para tamunya, terutama turis asing.
Diberitakan sebelumnya, tiga bule Rusia berpose dan berpakaian tak pantas saat mengunjungi Pura Pengubengan Besakih. Ketiganya sempat ditegur oleh warga yang selesai bersembahyang, namun hal itu tidak diindahkan.
Warga yang melihat hal itu pun langsung melapor kepada Bendesa Adat. Namun, saat dicek ke lokasi, ketiganya sudah tidak berada di lokasi. Ketiga bule itu datang tanpa didampingi pemandu.
(nor/gsp)