Warga negara asing (WNA) terlibat perkelahian di Jalan Raya Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali dengan pria berpakaian adat Bali diduga membawa mobil berpelat kendaraan asal Jawa Barat (Jabar). Sebab polisi dapat mendeteksi bahwa kendaraan bule itu memakai pelat F.
Untuk diketahui, bahwa kendaraan dengan pelat F digunakan oleh beberapa daerah di Jabar yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur. Polisi menduga bahwa kendaraan yang dibawa bule itu memakai pelat Kabupaten Bogor atau Kota Bogor.
"Bukan orang Ubud semuanya itu, bulenya juga pelatnya pelat F, Bogor itu. Itu saja, nomornya enggak jelas (di video), belum tahu. Ada F gitu saja, (sisanya) ketutupan dia," kata Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder dalam sambungan telepon kepada detikBali, Senin (24/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uder mengatakan polisi sudah mulai bergerak sejak Minggu (23/4/2023) guna melakukan penyidikan terhadap viralnya bule yang berkelahi dengan pria berpakaian adat Bali yang diduga warga lokal (warlok) tersebut. Ia berharap bisa menemukan pihak yang terlibat perkelahian.
"Nah nanti mudah-mudahan bisa kami temukan, nanti kami minta untuk minta maaf," ungkap mantan Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polresta Denpasar itu.
Seperti diketahui perkelahian bule dengan pria berpakaian adat Bali itu diunggah pertama kali oleh akun Instagram @liliadarling pada Minggu (23/4/2023). Lilia menyebut peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Ubud.
"Getting hot on Jl Raya Ubud today. Astaghfirullahaladzim," tulis Lilia dalam Instagram story-nya.
Tak butuh waktu lama, video tersebut diunggah ulang (repost) oleh beberapa akun media sosial lainnya. Sontak, momen perkelahian itu viral di dunia maya. Kedua pria itu terlibat aksi saling dorong. Sementara itu, arus lalu lintas di ruas jalan tersebut tampak macet.
Dalam video yang beredar, WNA pria yang terlibat perkelahian menggunakan kemeja berwarna dasar abu-abu dengan kombinasi goresan berwarna-warni. Pria berkulit putih itu memiliki warna rambut kecokelatan dan memakai kacamata.
Sementara itu, WNI menggunakan pakaian adat Bali berupa kamen, sesaputan, kemeja, hingga udeng blangkon yang kerap dipakai pemangku. Namun, WNI itu sempat melepas udeng blangkonnya sebelum berkelahi dengan si bule.
(hsa/gsp)