1. Pelajar Hamil di Denpasar Dibunuh Pacar
I Kadek Juniarta (18) tega membunuh seorang perempuan yang juga pacarnya berinisial NMDS (16). Insiden tragis itu terjadi ketika NMDS datang ke rumah Juniarta di Jalan Gunung Batur, Gang Carik III, Nomor 5, Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar, Bali, pada Selasa (7/2/2023) pukul 13.00 Wita.
Tujuan NMDS mendatangi Juniarta adalah untuk memberitahu bahwa dirinya hamil dan meminta pertanggungjawaban. "Karena korban berbadan dua (hamil), maka korban (NMDS) meminta untuk dinikahi oleh pelaku (Juniarta)," tutur Bambang.
Juniarta kesal dengan permohonan kekasihnya itu dan meminta NDMS pulang. Saat hendak pulang itulah Juniarta menjerat leher kekasihnya dari belakang lalu mencekiknya hingga meninggal.
NMDS sempat melawan dengan berusaha melepas jeratan itu dan selendang jatuh ke lantai. "Namun, pelaku mencekik kembali leher korban dengan kedua tangannya sehingga korban lemas dan pingsan," ujar Bambang.
Sebelum pembunuhan sadis itu terjadi, Juniarta ternyata sempat berhubungan seksual dengan NMDS. Juniarta menyetubuhi NMDS di kamar.
"Korban (NMDS) datang ke rumah pelaku (Juniarta), kemudian pelaku mengajak korban masuk ke kamar untuk berhubungan badan," kata Bambang.
Sementara itu, NMDS juga sempat menyuruh Juniarta memberitahukan kehamilannya pada orang tua pria berusia 18 tahun itu. NMDS juga meminta Juniarta mengabarkan kehamilannya pada orang tuanya.
Juniarta sempat menyampaikan belum siap karena masih mengumpulkan biaya nikah. "Namun, korban terus mendesak hingga pelaku merasa kesal dan marah," tutur Yugo.
2. Korupsi Rp 23,9 Miliar di Dinas PUPRKIM
Mantan Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah Pengelolaan Air Minum (UPTD PAM) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Provinsi Bali berinisial RAS ditetapkan sebagai tersangka korupsi. RAS ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. Ia diduga merugikan keuangan negara Rp 23,9 miliar.
Kejati Bali menyatakan RAS menyediakan barang dan jasa untuk proyek di PUPRKIM. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Bali A Luga Harlianto menuturkan RAS sebagai Kepala UPTD PAM seharusnya tidak menjadi penyedia barang dan jasa.
"Benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa," tuturnya kepada detikBali, Kamis (9/2/2023).
Luga menerangkan RAS juga diduga menerima komisi dari pengadaan barang dan jasa. "RAS menerima fee pengadaan barang jasa yang seharusnya tidak boleh menerima," katanya.
Penetapan tersangka dilakukan setelah Kejati Bali melakukan penyidikan dan mengumpulkan alat bukti berupa keterangan 45 saksi, pendapat 1 orang ahli, surat penghitungan kerugian negara, hingga bukti-bukti lain yang mencapai 388 dokumen. Adapun RAS menjabat sebagai Kepala UPTD PAM Dinas PUPRKIM dari 2017 sampai 2021.
3. Buron Interpol Ditangkap di Bali Terlibat Jual-Beli 160 Kg Ganja
Buronan International Police (Interpol) bernama Antonio Strangio (32) ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (3/2/2023). Ia disebut-sebut terlibat dalam perkara jual beli ganja 160 kilogram (kg).
Namun, penyidik Unit 1 Sub Direktorat (Subdit) IV Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Bali Briptu Jessica Tokilov mengatakan Antonio Strangio hingga kini belum mengakui dirinya terlibat kasus jual beli ganja tersebut.
"Di red notice-nya itu kan dia turut serta dalam penjualan 160 kg ganja yang akan dijual di pasar ilegal di Roma, tapi dia tidak mengakui," kata Jessica kepada wartawan di kantornya, Rabu (8/2/2023).
Menurut Jessica, Antonio Strangio juga tidak mengakui dirinya memiliki jaringan ganja di Roma. Bahkan, pria pemilik dua kewarganegaraan dengan paspor Australia tersebut mengaku terkejut tiba-tiba ditangkap.
"Nah (jaringan) itu yang dia tidak akui. Dia mengakui tidak tahu kenapa bisa tiba-tiba ada di sini," tutur Jessica.
Untuk diketahui, meski red notice dari Interpol Roma keluar pada 2016, ternyata Antonio Strangio sudah keluar dari Italia sejak setahun sebelumnya atau 2015. Ia ditangkap di Bali saat transit setelah liburan dari Bangkok, Thailand.
(nor/iws)