.webp)
Polisi terus memproses kasus kapal cepat (fast boat) Kebo Iwa Express tenggelam saat berlayar dari Nusa Penida ke Sanur. Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut dan masih terus melakukan pemeriksaan saksi.
"Belum (penetapan tersangka), kami masih periksa saksi," kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Gakkum AKBP James Rajagukguk dalam pesan singkatnya kepada detikBali, Selasa (31/1/2023).
Menurut James, total ada sebanyak 15 orang saksi yang telah diperiksa dalam kasus fast boat Kebo Iwa Express tenggelam. 15 orang saksi itu mulai dari pengelola Maruti Group Fast Boat hingga tukang yang memperbaiki kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saksi yang diperiksa total 15 orang, dari pihak kapal, penumpang, syahbandar, dan tukang yang melakukan perbaikan kapal," jelas James.
Sebelumnya enam saksi telah diperiksa. Ditpolairud Polda Bali juga telah mengirim surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali.
"Baru hari ini diterima SPDP," kata Kasi Penkum Kejati Bali A Luga Harlianto, Selasa (24/1/2023).
Luga mengatakan setelah SPDP diterima, maka kejati akan menunjuk jaksa yang bertugas mengikuti perkembangan kasus tersebut. "Sesuai SOP, bila menerima SPDP maka akan ditunjuk jaksa untuk mengikuti perkembangan penyidikan," ungkap Luga.
Seperti diketahui, kapal cepat Kebo Iwa Express tenggelam di perairan Gianyar, Selasa (3/1/2023). Terdapat sebanyak 28 penumpang saat fast boat Kebo Iwa Express kecelakaan, terdiri dari 26 warga negara asing (WNA) dan dua wisatawan lokal. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut.
(irb/bir)
