Polda Bali Telusuri Aset-aset Bos Investasi Bodong PT DOK

Denpasar

Polda Bali Telusuri Aset-aset Bos Investasi Bodong PT DOK

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 20 Nov 2022 15:14 WIB
Ilustrasi investasi bodong
Ilustrasi investasi bodong. (Foto: Dok.Detikcom)
Denpasar -

Kasus investasi bodong PT Dana Oil Konsorsium (DOK) dengan total kerugian mencapai Rp 53 miliar saat ini masih dalam proses penyidikan. Polda Bali akan menelusuri aset-aset milik bos PT DOK, I Nyoman Tri Dana Yasa alias Mang Tri.

Mang Tri telah ditahan sejak Kamis (17/11/2022). Setelah aset-aset Mang Tri dipastikan, barulah dilanjutkan dengan proses penyitaan.

"(Setelah ditahan) ya tetap kita lakukan proses untuk penyidikannya. Kemudian kita menelusuri aset-asetnya, kemudian kita lakukan penyitaan nantinya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Bali Kombes Surawan saat dihubungi detikBali, Minggu (20/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Surawan, beberapa aset yang dimiliki oleh bos PT DOK yang kerap disapa Mang Tri itu sudah ditemukan. Pihaknya kini tinggal meminta izin dari pengadilan untuk melakukan penyitaan terhadap beberapa aset tersebut.

Surawan mengungkapkan, bos PT DOK mengaku melakukan trading oil untuk menarik modal dari masyarakat. Upaya menarik modal di masyarakat itu dilakukan dengan janji akan memberikan keuntungan.

Namun ternyata, keuntungan yang dijanjikan tidak ada. Bahkan, menurut Surawan, bos PT DOK tidak banyak melakukan trading dari uang yang dihimpun dari masyarakat tersebut. Uang yang dihimpun justru dipakai sendiri.

"Kebanyakan (uang yang dihimpun) digunakan sendiri. Memang ada yang ditradingkan di trading oil tapi tidak banyak juga. Ya (jadinya digunakan) untuk membeli sejumlah aset ya untuk biaya hidup dia sendiri," jelasnya.

Sebelumnya, bos PT DOK juga diduga menggunakan uang para korban untuk membeli berbagai mobil mewah dan motor gede (moge). Penelusuran terhadap aset-aset yang dimiliki Mang Tri yang dilakukan polisi juga termasuk untuk memastikan hal tersebut.

"Ya betul, infonya seperti itu (ada beli mobil mewah hingga moge). Makanya kita telusuri aset-asetnya ini kan. Kan kita nggak gampang menelusuri aset-asetnya. Sebagian disembunyikan. Tapi kalau yang atas nama dia masih bisa kita telusuri," kata Surawan.




(iws/hsa)

Hide Ads