Korban Pengeroyokan di Busungbiu Dikenal Pendiam

Korban Pengeroyokan di Busungbiu Dikenal Pendiam

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Jumat, 08 Jul 2022 06:20 WIB
Keluarga korban pengeroyokan di Busungbiu saat mendatangi RSUD Buleleng, Kamis (7/7/2022)
Keluarga korban pengeroyokan di Busungbiu saat mendatangi RSUD Buleleng, Kamis (7/7/2022). Foto: Made Wijaya Kusuma
Buleleng -

Ketut Arta Wijaya (52) korban dalam kasus dugaan pengeroyokan di pinggir jalan raya Banjar Dinas Tista, Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali dikenal sebagai sosok yang pendiam. Menurut keluarganya, dari mulutnya (korban-red) sangat jarang keluar kata-kata yang menyinggung orang lain. Selain dikenal sebagai orang yang pendiam juga merupakan orang yang murah senyum dan bersahaja.

"Orangnya supel dan tidak pernah banyak komentar tentang hal-hal tertentu," kata adik kandung korban yakni I Gede Bobi Suryanto saat ditemui di RSUD Buleleng, Kamis (7/7/2022) malam.

Arta meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Di mana anak pertamanya saat ini sedang bekerja di luar negeri. Sementara anak keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Punya anak dua, yang pertama kerja di Maldive, dan yang kedua masih kecil yakni kelas 5 SD," ujarnya.

Sebelumnya, Ketut Arsa Wijaya (52) yang tewas usai dikeroyok empat orang mengalami pendarahan. Dia ditemukan tewas di pinggir jalan, persisnya di Banjar Tista, Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali, Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 00.15 Wita.

Terduga pelaku pengeroyokan adalah I Ketut S (19) asal Banjar Dinas Munduk Tengah, Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Kemudian Kadek RD (27) asal Dusun Pasut, Desa Pengeragoan, I Kadek S. (48) asal Desa Juwuk Manis, Putu RS (21) asal Desa Juwuk Manis. Desa Pengeragoan dan Juwuk Manis berada di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.




(nor/nor)

Hide Ads