Fix! Cekcok Penumpang Vs Petugas di Gilimanuk karena Salah Paham

Fix! Cekcok Penumpang Vs Petugas di Gilimanuk karena Salah Paham

I Ketut Suardika - detikBali
Sabtu, 09 Apr 2022 21:00 WIB
Aksi adu mulut penumpang v petugas di Pelabuhan Gilimanuk Bali
Foto: IST
Jembrana - Video adu mulut antara penumpang bus dan petugas validasi di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali sempat viral di media sosial.

Cekcok mulut penumpang dengan petugas pun akhirnya menuai respon dari KKP Gilimanuk.

Koordinator KKP Gilimanuk Yeti Sugiarti saat di konfirmasi mengatakan, saat kejadian dirinya mengaku sedang tidak berjaga. "Kejadian malam, saya baru tahu tadi pagi. Memang di Gilimanuk, "aku Yetty.

Menurut Yeti, KKP hanya bertugas melakukan pemeriksaan syarat-syarat bagi pelaku perjalanan yang sudah diatur oleh satgas.

Ketika ada masalah harus ada yang memutuskan, sehingga diserahkan kepada ASDP dan instansi terkait untuk memutuskan tindaklanjutnya.

Sedangkan terkait penyebab, Yeti mengatakan jika perselisihan itu dipicu karena masalah rapid Test antigen yang belum lengkap.

"Penumpang berdalih sudah vaksin kedua, sehingga merasa tidak perlu rapid test,"jelas Yeti.

Padahal, bagi pelaku perjalanan yang bebas rapid test saat ini hanya yang sudah vaksin booster.

Hal ini kata dia sesuai dengan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 nomor 16 tahun 2022 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri pada masa pandemi covid-19 yang berlaku sejak 2 April 2022.

Diketahui sebelumnya, sebuah video percekcokan penumpang bus versus petugas beredar di WhatsAap grup.

Dalam tayangan video yang berdurasi 1 menit 36 detik itu, adu mulut penumpang bus terjadi terjadi di depan pos pemeriksaan (validasi) surat keterangan rapid test antigen dan PCR pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, pada Kamis malam, (7/4/2022).

Cekcok terjadi saat sejumlah penumpang bus diminta untuk melengkapi syarat pelaku perjalanan oleh petugas validasi.

Namun mereka protes karena merasa diperlakukan tidak sama saat masuk dan keluar Bali.

"Masuk Bali tidak dihalangin. Pulang dihalang-halangi, gimana ini " kata salah seorang penumpang bertopi putih.

Selang beberapa detik Pria bertopi putih ini juga menyatakan dengan suara keras, jangan memanfaatkan rapid test antigen. "Jangan dimanfaatkan Rafid antegen, hati-hati ini, "Teriaknya.

Sontak Petugas berbaju loreng langsung menyanggah pernyataan pria itu. "Yang memanfaatkan siapa Pak ! Bapak hati-hati bicara." tegasnya.

Namun kembali dibalas pria berkaos hitam bertopi putih, jika memang tidak bisa masuk Bali kenapa tidak dipulangkan saja ke Surabaya saat akan masuk Bali. Tapi tiba-tiba dihalangi saat akan keluar Bali.

"Kita mau pulang ke rumah kita kok ditahan. Aneh. Masuk kesini tidak ditahan," tukasnya.


(dpra/dpra)

Hide Ads