Mengenal Lebih Dekat Tradisi Berburu Paus di Lembata

Mengenal Lebih Dekat Tradisi Berburu Paus di Lembata

Karsiani Putri - detikBali
Jumat, 24 Okt 2025 04:30 WIB
Tradisi berburu paus di Desa Lamalera, Kabupaten Pulau Lembata, NTT. (Dok. Instagram @Pesona Lembata)
Foto: Tradisi berburu paus di Desa Lamalera, Kabupaten Pulau Lembata, NTT. (Dok. Instagram @Pesona Lembata)
Lembata -

Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi unik yang menarik untuk dikulik. Salah satunya adalah tradisi berburu paus di Desa Lamalera, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tradisi ini sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Sejarah Tradisi Berburu Paus

Tradisi perburuan paus di Lamalera diyakini telah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Bagi warga Lamalera, berburu paus adalah tradisi turun-temurun. Paus yang diburu merupakan jenis sperm whales dan pilot whales.

Masyarakat Lamalera tidak memburu paus biru atau blue whales. Sebab, paus biru dianggap sebagai penyelamat leluhur warga Lamalera. Selain itu, paus biru juga merupakan paus langka dan dilindungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daya Tarik Tradisi Berburu Paus

Perburuan paus di Lamalera bukan sekadar kegiatan untuk mencari nafkah, tetapi juga bagian dari adat istiadat yang diikuti oleh masyarakat.

ADVERTISEMENT

Selain itu, perburuan paus di Desa Lamalera adalah aktivitas legal. Sebab, daging paus yang ditangkap menyangkut kehidupan masyarakat. Hasil buruan juga tidak diperdagangkan.

Masyarakat Lamalera dalam berburu paus juga mempunyai beberapa ritual dan pantangan atau tindakan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini sudah menjadi tradisi adat dari Desa Lamalera.

Masyarakat Lamalera selama ini mengandalkan laut sebagai mata pencaharian utama. Mereka pun tetap mempertahankan cara-cara tradisional dalam menangkap paus jenis sperm whales dan pilot whales.

Selain itu, masyarakat akan berburu paus dalam jumlah yang sangat terbatas serta hanya pada waktu-waktu tertentu. Hal itu dilakukan guna memastikan populasi paus tetap terjaga dan tradisi ini juga bisa berlanjut untuk generasi mendatang.

Tradisi ini pun menjadi salah satu kebudayaan luhur yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dari generasi ke generasi.

Prosesi Tradisi Berburu Paus

Tradisi berburu paus di Lamalera melibatkan para pemburu yang disebut lamafa. Mereka hanya menggunakan perahu kayu tanpa mesin atau disebut peladan dalam berburu. Selain itu, mereka juga menggunakan tombak kayu dan besi.

Tidak ada teknologi modern yang digunakan dalam berburu paus di Lamalera. Sehingga, tradisi ini tetap menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Sebelum tradisi ini dimulai, para lamafa akan menyiapkan senjata. Kemudian, berlangsung Misa Leva dengan tradisi Katolik untuk memohon restu kepada Tuhan pada 1 Mei.

Tradisi berburu ini pun diadakan sekitar Mei hingga November yang merupakan bulan migrasi paus dari Australia ke arah utara. Inilah saat-saat paus melintasi perairan Pulau Lembata.

Setelah paus ditangkap, dagingnya tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi pribadi, tetapi juga dibagikan kepada seluruh masyarakat sebagai bentuk solidaritas. Bahkan, upacara adat juga diadakan untuk menghormati roh paus yang telah memberikan kehidupan bagi mereka.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads