Kalender adalah sistem penanggalan yang telah digunakan oleh seluruh manusia di dunia sejak lama. Di Indonesia, dengan ribuan suku dan bangsa, setiap suku memiliki sistem penanggalannya yang diturunkan dari nenek moyang. Salah satunya adalah Kalender Rowot Sasak.
Kalender Rowot Sasak adalah sistem penanggalan tradisional masyarakat suku Sasak, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kalender ini telah digunakan oleh masyarakat Sasak sejak lama.
Penasaran dengan asal usul kalender ini? Bagaimana nama-nama hari dan bulan di kalender ini? Dan untuk apa kalender ini digunakan? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal Usul Kalender Rowot Sasak
Kalender Rowot Sasak berasal dari bahasa Sasak, 'Rowot' yang berarti daun asam muda atau padi lokal. Kalender ini didasarkan pada kemunculan Rasi Bintang Rowot, atau bahasa ilmiahnya gugus bintang Lintang Kartika (Pleiades), di ufuk timur.
Kemunculan rasi bintang ini diamati oleh masyarakat Sasak pada waktu subuh, sebelum salat subuh. Rasi bintang Rowot memiliki pola yang selalu muncul setiap 5-15-25 hari dalam Kalender Hijriyah, dan selalu jatuh pada bulan Mei dalam Kalender Masehi.
Namun, untuk menentukan hari dan bulan pada Kalender Rowot, masyarakat Sasak Lombok juga menggunakan rasi bintang lainnya, seperti Enggale (Orion) dan Tegedoq Bute. Biasanya, rasi bintang ini digunakan untuk kepentingan yang mendesak, seperti melaut, penghujung tahun, dan menentukan awal bulan.
Untuk menyinkronkan hasil pengamatan, masyarakat Sasak menggunakan papan wariga atau urege. Papan almanak ini berfungsi untuk menyinkronkan pengamatan rasi bintang agar tidak keliru antara satu rasi bintang dengan yang lainnya. Ada empat jenis papan Wariga:
β’ Tike Lime (untuk perjalanan waktu)
β’ Tike Pituq (untuk petunjuk kegiatan)
β’ Wong-Wong (untuk keamanan rumah)
β’ EdΓ©r NagΓ© (untuk petunjuk sebelum aktivitas atau perayaan).
Nama Waktu dalam Kalender Rowot Sasak
Berikut ini adalah nama-nama waktu berdasarkan Kalender Rowot Sasak:
1. Kele'
Untuk menunjukkan waktu Subuh sampai pukul 09.00.
2. Panas Lapar
Untuk menunjukkan waktu pada pukul 09.00 sampai pukul 10.00.
3. Tengari
Untuk menunjukkan waktu pada pukul 10.00 sampai pukul 15.00.
4. Tengari Galeng
Untuk menunjukkan waktu pada pukul 12.00 tepat.
5. Ele' Ele'
Untuk menunjukkan waktu pada pukul 15.00 sampai pukul 17.30.
6. Sandikala
Untuk menunjukkan waktu pada pukul 17.30 sampai pukul 18.00.
7. Kekelem
Untuk menunjukkan waktu pada pukul 18.00 sampai pukul 00.00 tengah malam.
8. Dingari
Untuk menunjukkan waktu pada pukul 00.00 tengah malam sampai waktu Subuh.
Nama-nama Hari dalam Kalender Rowot Sasak
Berikut ini adalah nama-nama hari dalam Kalender Rowot Sasak:
1. Radite - Sebutan untuk hari Minggu.
2. Some - Sebutan untuk hari Senin.
3. Anggare - Sebutan untuk hari Selasa.
4. Bude - Sebutan untuk hari Rabu.
5. Wrespati - Sebutan untuk hari Kamis.
6. Sukre - Sebutan untuk hari Jumat.
Nama-nama Bulan dalam Kalender Rowot Sasak
Berikut ini adalah nama 12 bulan dalam satu tahun berdasarkan Kalender Rowot Sasak:
1. Bubur Puteq
Kalender Rowot Sasak pada bulan pertama disebut Bubur Puteq. Bulan ini umumnya jatuh pada September-Oktober dalam Kalender Masehi.
2. Bubur Beaq
Bulan kedua dalam Kalender Rowot Sasak disebut Bubur Beaq yang jatuh pada Oktober-November dalam Kalender Masehi.
3. Mulud atau Mulut
Bulan ketiga dalam Kalender Rowot Sasak disebut Mulud atau Mulut yang jatuh pada November-Desember dalam Kalender Masehi.
4. Suwung Pertame atau Suwung Penembeq
Bulan keempat dalam Kalender Rowot Sasak disebut Suwung Pertame atau Suwung Penembeq yang jatuh pada bulan Desember-Januari dalam Kalender Masehi.
5. Suwung Penengaq
Bulan kelima dalam Kalender Rowot Sasak disebut Suwung Penengaq yang jatuh bertepatan dengan Januari-Februari dalam Kalender Masehi.
6. Suwung Penutuq
Bulan keenam dalam Kalender Rowot Sasak dikenal sebagai Suwung Penutuq yang jatuh pada Februari-Maret dalam Kalender Masehi.
7. Mikrat
Bulan ketujuh dalam Kalender Rowot Sasak disebut Mikrat. Bulan ini bertepatan dengan Maret-April dalam Kalender Masehi.
8. Rowah
Bulan kedelapan dalam Kalender Rowot Sasak dikenal sebagai Rowah. Bulan ini jatuh pada April-Mei dalam Kalender Masehi.
9. Puase
Bulan kesembilan dalam Kalender Rowot Sasak disebut Puase. Bulan ini biasanya jatuh pada Maret-April dalam Kalender Masehi.
10. Lebaran Nine
Bulan kesepuluh dalam Kalender Rowot Sasak disebut Lebaran Nine. Bulan ini bertepatan dengan April-Mei dalam Kalender Masehi.
11. Dzulkaidah - Lalang
Bulan kesebelas dalam Kalender Hijriyah, yang disebut Lalang dalam Kalender Rowot Sasak. Bulan ini biasanya jatuh pada Juli-Agustus dalam Kalender Masehi.
12. Dzulhijjah - Lebaran Mame
Bulan kedua belas dalam Kalender Rowot Sasak disebut Lebaran Mame. Bulan ini bertepatan dengan bulan Agustus-September dalam Kalender Masehi.
Kegunaan Kalender Rowot Sasak
Kalender Rowot Sasak digunakan oleh masyarakat untuk:
1. Menentukan waktu tepat untuk bercocok tanam (Gawe Beteletan).
2. Menentukan waktu untuk upacara ritual awal tahun (Rowah Ngandang Rowot).
3. Menentukan waktu pelaksanaan upacara Bau Nyale (menangkap cacing laut).
4. Menentukan hari pernikahan.
5. Menjadi petunjuk waktu untuk berbagai aktivitas.
Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)