PKB 2024 Tampilkan Tari Topeng Khas Cirebon, Edukasi Budaya ke Warga Bali

Denpasar

PKB 2024 Tampilkan Tari Topeng Khas Cirebon, Edukasi Budaya ke Warga Bali

I Wayan Sui Suadnyana, Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 13 Jul 2024 18:03 WIB
Penampilan Tari Topeng Kelana dan Samba Khas Cirebon, Jabar, di Kalangan Ayodya, Art Center, Denpasar, Bali, Sabtu (13/7/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Penampilan Tari Topeng Kelana dan Samba Khas Cirebon, Jabar, di Kalangan Ayodya, Art Center, Denpasar, Bali, Sabtu (13/7/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Pagelaran Tari Topeng Kelana dan Samba khas Cirebon, Jawa Barat (Jabar), ditampilkan pada hari terakhir Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, Sabtu (13/7/2024). Tari Topeng Kelana dan Samba digelar di Kalangan Ayodya, Art Center, Denpasar, Bali.

Pantauan detikBali di lokasi, beragam tarian khas Cirebon ditampilkan. Di antaranya, Tari Klana Bandopati, Panji Sutrawinangun, Tumenggung Magang Diraja hingga Tari Rumyang.

Pimpinan dan Pelatih Sanggar Purwa Bhakti, Kartini (51), gembira dan bangga dapat diberikan kesempatan memperkenalkan tarian khas Cirebon di PKB. Dia menilai PKB juga sebagai wadah untuk mengedukasi penonton mengenai tarian khas Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah kayaknya penonton senang menyaksikan penampilan kami. Anak-anak (dalam tim) saya juga senang banget karena bisa tampil. Sampai ada yang terharu menangis karena bisa tampil di Bali," kata Kartini saat ditemui di Kalangan Ayodya.

Kartini menuturkan ada sebanyak 16 penari berusia dari tujuh hingga belasan tahun yang terlibat. Mereka membutuhkan waktu sekitar setengah bulan untuk berlatih sebelum tampil di PKB.

ADVERTISEMENT

"Saya inginnya anak-anak muda ini untuk ikut melestarikan budaya Tari Topeng Cirebon. Bukan hanya anak-anak saja, tetapi yang usia kuliah dan juga dewasa untuk bisa melestarikan budaya," ungkapnya.

Perempuan yang juga maestro Tari Topeng Cirebon Losari ini menuturkan kisah dari salah satu tarian yang ditampilkan, yakni Klana Bandopati. Menurutnya, tarian tersebut menjadi salah satu tarian yang terkenal di Cirebon.

"Ini menceritakan seorang Raja (Klana Bandopati) yang arogan dan maunya ingin menang sendiri. Nanti singkat cerita dia dikalahkan sama tarian Panji topeng polos," tuturnya.

Salah satu penonton Ni Made Raya (24) terkesan dengan pagelaran Tari Topeng Kelana dan Samba khas Cirebon. Menurutnya, ini pertama kalinya dia menyaksikan tarian khas Cirebon secara langsung.

"Saya jadi nggak perlu jauh-jauh ke Cirebon sudah bisa melihat tari khasnya mereka karena sudah bisa nonton di PKB. Semoga tahun depan ada lagi," ungkapnya.

Raya berharap PKB ke depannya dapat menampilkan tarian dari daerah lain di Indonesia. Misalnya, Tari Golek dari Yogyakarta dan daerah lainnya.




(hsa/hsa)

Hide Ads