Tarian Legendaris Topeng Legong Asal Sukawati Gianyar Tampil di PKB

Denpasar

Tarian Legendaris Topeng Legong Asal Sukawati Gianyar Tampil di PKB

I Wayan Sui Suadnyana, Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Kamis, 11 Jul 2024 00:30 WIB
Penampilan Topeng Legong dari Sanggar Seni Gita Mahardika dan Komunitas Seni CAPBATA dalam PKB di Art Center, Denpasar, Rabu (10/7/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Foto: Penampilan Topeng Legong dari Sanggar Seni Gita Mahardika dan Komunitas Seni CAPBATA dalam PKB di Art Center, Denpasar, Rabu (10/7/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Denpasar -

Tarian legendaris Topeng Legong asal Sukawati, Gianyar, ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 di Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center), Denpasar. Tarian ini dibawakan oleh Sanggar Seni Gita Mahardika berkolaborasi dengan Komunitas Seni CAPBATA.

Pembina Sanggar Seni Gita Mahardika, I Wayan Mardika, mengatakan Topeng Legong merupakan cikal bakal tarian Legong lainnya. Hal ini juga menjadi alasan Topeng Legong kembali ditampilkan saat PKB.

"Kami kembali mengenang bahwa lahir pertama kali Legong itu di Sukawati, cikal bakalnya Legong," ungkap Mardika saat ditemui detikBali di Art Center, Denpasar, Rabu (10/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Topeng Legong ditampilkan enam penari Legong dan lima penari topeng. Selain itu, terdapat pengerawit sebanyak 30 orang.

Topeng Legong hingga kini terus dilestarikan oleh masyarakat Sukawati, Gianyar. "Legong itu sendiri sampai sekarang disungsung di Pura Payogan Agung Ketewel," imbuh Mardika.

ADVERTISEMENT

Mardika menuturkan, Topeng Legong diciptakan oleh salah seorang keluarga Kerajaan Sukawati. Sosok pencipta Topeng Legong bernama Dewa Agung Karna.

Dewa Agung Karna kala itu tengah melakukan tapa di wilayah Sukawati dan mendapat penglihatan batin. Ia didatangi sejumlah bidadari yang bergerak layaknya penari.

Penglihatan batin itu kemudian menjadi inspirasi bagi Dewa Agung Karna untuk merealisasikannya sebagai sebuah tarian. Walhasil, Dewa Agung Karna meminta tokoh adat untuk menghadirkan penari-penari handal di Sukawati guna menggarap Topeng Legong.

Topeng Legong kemudian menyebar ke seluruh Bali. Topeng Legong dalam penyebarannya mengalami perkembangan. Kemudian lahirlah tarian Legong lainnya atas sentuhan seniman di masing-masing daerah.

Mardika mengungkapkan tak membutuhkan waktu yang lama dalam persiapannya untuk tampil dalam PKB. Ia hanya memerlukan waktu tiga pekan untuk mempersiapkan penampilan Topeng Legong.

Musababnya, para penari Topeng Legong berasal dari orang-orang yang berpengalaman. "Karena sudah profesional penarinya, kami persiapan kurang lebih tiga minggu. Tinggal kami menyusun dialog dan penyesuaian gamelan," jelasnya.




(iws/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads