Menyelami Warisan Budaya Nusantara di Museum Topeng Cirebon

Menyelami Warisan Budaya Nusantara di Museum Topeng Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Minggu, 08 Sep 2024 06:30 WIB
Museum Topeng Cirebon
Museum Topeng Cirebon. Foto: (Ony Syahroni/detikJabar)
Bandung -

Kota Cirebon, daerah yang kaya akan budaya. Cirebon kini memiliki museum menarik dan edukatif. Di museum ini, pengunjung bisa melihat langsung sekaligus mengetahui lebih dalam tentang kesenian topeng.

Ya, museum yang belum lama diresmikan oleh Pemerintah Kota Cirebon ini adalah Museum Topeng Cirebon. Museum ini bertempat di salah satu bangunan yang ada di Gedung Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Sebelum melangkah masuk ke dalam museum, pengunjung akan lebih dulu disambut oleh replika kereta kencana Paksi Naga Liman yang menawan. Replika kereta kencana ini berdiri gagah di depan pintu masuk museum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pahatan yang apik serta sentuhan warna keemasan yang elegan, membuat replika kereta kencana Paksi Naga Liman ini begitu mewah dan menarik perhatian.

Dilihat dari sejarahnya, kereta kencana Paksi Naga Liman sendiri merupakan sebuah kendaraan yang dulunya biasa digunakan oleh raja atau keluarga Keraton Kanoman dalam sebuah acara-acara besar.

ADVERTISEMENT

Topeng Panca Wanda

Kembali ke museum topeng Cirebon, saat berada di dalamnya, pengunjung bisa melihat langsung berbagai macam koleksi topeng. Setidaknya ada ratusan koleksi topeng yang terpajang rapi di dalam museum topeng ini.

Seperti misalnya topeng panca wanda yang terdiri Topeng Panji, Topeng Samba, Topeng Rumyang, Topeng Tumenggung dan Topeng Kelana. Topeng panca wanda yang terdiri lima karakter ini merupakan topeng-topeng yang biasa digunakan dalam kesenian tari khas Cirebon, yakni tari topeng.

Dalam kesenian tari topeng, kelima topeng panca wanda itu memiliki makna dan karakternya masing-masing. Seperti topeng panji yang menggambarkan kesucian bayi yang baru lahir. Kemudian topeng samba yang menggambarkan seorang anak-anak berwajah ceria, lucu dan lincah.

Sedangkan topeng rumyang merupakan topeng yang menggambarkan seorang remaja. Topeng tumenggung menggambarkan orang dewasa dan topeng Kelana menggambarkan orang yang sedang marah.

Selain topeng panca wanda, di museum topeng ini juga ada topeng-topeng yang terdapat di dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.

Topeng dalam Cerita Ramayana dan Mahabharata

Dikutip dari keterangan yang terpampang di dalam museum topeng tersebut, epos Ramayana adalah salah satu cerita yang biasa ditampilkan dalam pertunjukan wayang wong.

Ramayana sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Perjalanan Rama. Epos ini berasal dari India. Kemungkinan cerita ini sampai di Nusantara bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama Hindu-Buddha.

Kemudian ada juga epos Mahabharata. Sama seperti Ramayana, epos Mahabharata juga berasal dari India. Epos ini kemungkinan muncul di Nusantara bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama Hindu-Buddha.

Seperti halnya epos Ramayana, epos Mahabharata juga merupakan cerita yang sering diangkat di dalam sebuah pertunjukan kesenian wayang.

Di museum topeng ini, topeng-topeng yang menggambarkan tentang figur atau tokoh dalam cerita Ramayana maupun Mahabharata pun turut ditampilkan. Topeng-topeng tersebut tersusun rapih di dalam museum.

Museum Topeng CirebonMuseum Topeng Cirebon Foto: (Ony Syahroni/detikJabar)

Tokoh-tokoh dalam Kesenian Topeng

Selain bisa melihat berbagai macam koleksi, di museum topeng Cirebon ini pengunjung juga bisa mencari tahu tentang tokoh kesenian maupun para pembuat topeng. Informasi tentang para tokoh itu terpampang di dalam museum.

Dikutip dari informasi yang ada di museum topeng ini, salah satu tokoh dalam kesenian ini adalah Ki Kandeg Padmajawinata. Ki Kandeg atau yang akrab disapa Mama Kandeg merupakan seorang tokoh dalam kesenian wayang wong.

Sosok Mama Kandeg terkenal sejak tahun 1960-an. Semasa hidupnya, mama Kandeg mendirikan sebuah sanggar seni di Desa Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Mama Kandeg wafat pada tahun 1991 di usianya yang ke-87 tahun.

Selain tokoh pelaku seni, dalam museum topeng di Kota Cirebon ini juga dijelaskan soal sosok-sosok para perajin topeng yang berasal dari Cirebon dan Sekitarnya. Beberapa tokoh tersebut di antaranya seperti Sujana Priya dari Desa Suranenggala Lor, Ki Warsad dari Indramayu, Murani dari Desa Slangit dan Waryo Sela dari Kabupaten Cirebon.

Bahan Material Pembuatan Topeng

Fiqqi Pujamantra, salah seorang guide atau pemandu di Museum Topeng Cirebon ini menjelaskan tentang bahan material yang biasa digunakan untuk membuat topeng. Menurutnya, bahan yang biasa dipakai dalam pembuatan topeng adalah kayu jaran. Kayu jenis ini sering dipilih karena cenderung lunak sehingga mudah untuk dibentuk.

"Di sini rata-rata topengnya dibuat dari kayu jaran. Kayu jaran ini empuk dan mudah dipahat," kata Fiqqi saat ditemui di Museum Topeng, Kota Cirebon, baru-baru ini.

Ia menyebut, tanaman atau tumbuhan ini banyak ditemukan di pinggir-pinggir sungai. Di Cirebon sendiri, kata Fiqqi, pohon kayu jaran sudah mulai berkurang.

"Kayu jaran kalau di Cirebon sekarang sudah berkurang. Tapi banyaknya itu di daerah Indramayu," terang Fiqqi.

Saat berkunjung ke museum ini, pengunjung bisa melihat bongkahan kayu yang digunakan untuk membuat sebuah topeng. Kayu-kayu itu sengaja ditampilkan agar para pengunjung bisa mengetahui gambaran dalam proses pembuatan topeng.

Jadi Destinasi Wisata Edukatif

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan, Museum Topeng Cirebon ini dihadirkan dengan tujuan untuk melestarikan warisan budaya, serta membuka ruang edukasi bagi masyarakat, utamanya generasi muda.

"Ini adalah mimpi kami untuk memiliki rumah bagi warisan budaya Kota Cirebon yang adiluhung, dan juga sebagai ruang edukasi yang nyaman dan kekinian, terutama untuk anak muda," kata Agus Sukmanjaya.

Adanya Museum Topeng Cirebon ini pun diharapkan dapat menggugah kesadaran semua pihak mengenai pentingnya pelestarian budaya dan peningkatan apresiasi terhadap kekayaan budaya yang ada di Kota Cirebon.

Di sisi lain, Agus juga berharap kehadiran museum topeng ini bisa mendongkrak jumlah wisatawan serta memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor pariwisata di Kota Cirebon

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kota Cirebon, Ramli menyebut, saat ini ada sebanyak 132 koleksi topeng di museum tersebut. Ke depan, pihaknya menargetkan bisa menambah lagi koleksi-koleksi topeng di museum topeng Cirebon. "Koleksi topeng saat ini baru ada 132. InsyaAllah ke depan ada penambahan," kata Ramli.

Ia menjelaskan, koleksi topeng yang ada saat ini terdiri dari topeng-topeng panca wanda hingga topeng yang menggambarkan tokoh-tokoh dalam epos Ramayana dan Mahabharata.

"Di museum topeng ini memang ada tiga tema atau cerita. Mulai dari cerita Ramayana, Mahabharata hingga topeng panca wanda," kata Ramli.

Jam Operasional Museum Topeng Cirebon

Ramli menambahkan, Museum Topeng Cirebon dibuka untuk umum. Untuk saat ini, Museum Topeng Cirebon dibuka dari Senin-Jumat. Museum ini dibuka mulai dari pukul 09.00 WIB - 15.00 WIB.

Bagi Anda yang ingin melihat berbagai macam koleksi topeng dan mencari tahu tentang cerita maupun sejarahnya, Museum Topeng Cirebon merupakan tempat yang wajib dikunjungi. Di museum ini pengunjung bisa menggali pengetahuan tentang kesenian topeng.

Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Museum Topeng Cirebon, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tiket masuk. Sebab, untuk saat ini Museum Topeng Cirebon dibuka secara gratis.

"Museum ini dibuka untuk umum dan sementara ini tidak ada biaya tiket masuk. Gratis," kata Ramli.

(sud/sud)


Hide Ads