- Tarian Khas Jawa Timur 1. Gandrung Banyuwangi (Banyuwangi, 2013) 2. Reog Ponorogo (Ponorogo, 2013) 3. Tari Seblang (Banyuwangi, 2014) 4. Wayang Topeng Malang (Malang, 2014) 5. Jaran Bodhag (Kota Probolinggo, 2014) 6. Dongrek (Kabupaten Madiun, 2014) 7. Ronteg Singo Ulung (Bondowoso, 2015) 8. Jaran Kencak (Lumajang, 2016) 9. Sandur Manduro (Jombang, 2017) 10. Janger (Banyuwangi, 2018) 11. Reog Cemandi (Sidoarjo, 2018) 12. Sandur (Bojonegoro dan Tuban, 2018) 13. Tari Glipang (Kabupaten Probolinggo, 2019) 14. Ojung (Bondowoso, 2019) 15. Tayub Lamongan, 2020) 16. Tari Muang Sangkal (Madura, 2020) 17. Tari Remo (Kota Surabaya, 2011) 18. Tari Beskalan (Kabupaten Malang, 2019) 19. Tari Topeng Malang (Kabupaten Malang, 2015) 20. Tari Topeng Tengger (Kabupaten Probolinggo, 2016) 21. Tari Pecut (Ponorogo, 2019) 22. Tari Glundhangan (Blitar, 2020) 23. Tari Thengul (Bojonegoro, 2017) 24. Tari Topeng Loreng (Trenggalek, 2021) 25. Tari Thengul Putri (Bojonegoro, 2019) 26. Tari Gambu (Madura, 2017) 27. Tari Goyang Karawang (Sidoarjo, 2019) 28. Tari Padang Wulan (Kabupaten Kediri, 2020) 29. Tari Serimpi Suroloyo (Kabupaten Blitar, 2021) 30. Tari Trunajaya (Madura, 2019) 31. Tari Waranggana (Lumajang, 2021) 32. Tari Ngremo Lor 33. Tari Boranan (Lamongan, 2019) 34. Tari Sekar Kawi (Kabupaten Pasuruan, 2020) 35. Tari Kemuning (Jember, 2021)
Jawa Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan tradisi dan budaya, memiliki warisan seni yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk kekayaan budaya tersebut adalah tarian tradisional.
Tarian bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai, adat, serta sejarah yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap tarian memuat cerita dan filosofi yang unik, mencerminkan keberagaman budaya di setiap daerahnya.
Tarian Khas Jawa Timur
Berikut adalah daftar 35 tarian tradisional khas Jawa Timur yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menurut Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Gandrung Banyuwangi (Banyuwangi, 2013)
Tari Gandrung ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2013. Tarian ini merupakan simbol rasa syukur masyarakat Banyuwangi setelah musim panen. Tarian ini dibawakan penari wanita dengan gerakan yang energik dan gemulai, memakai busana khas berwarna cerah, serta diiringi musik tradisional.
Gandrung juga merupakan lambang hubungan antara manusia dan Dewi Sri, dewi padi dalam kepercayaan agraris. Memadukan unsur Jawa, bali, dan Madura, kini tarian ini sering ditampilkan di festival budaya sebagai upaya melestarikan dan mempromosikan kesenian lokal.
2. Reog Ponorogo (Ponorogo, 2013)
Reog Ponorogo terkenal dengan topeng besar berbentuk kepala harimau yang dihiasi bulu merak, beratnya bisa mencapai 50 kilogram. Tarian ini mengisahkan perjuangan Prabu Klono Sewandono dalam memenangkan hati Putri Kediri.
Pertunjukan ini memadukan unsur tari, seni musik gamelan, dan bela diri, menjadikannya salah satu pertunjukan yang paling mengesankan dari Jawa Timur. Reog Ponorogo diresmikan menjadi warisan budaya tak benda pada 2013.
3. Tari Seblang (Banyuwangi, 2014)
Tari Seblang diresmikan menjadi warisan budaya tak benda pada tahun 2014. Tarian khas Banyuwangi ini merupakan tarian ritual yang dibawakan seorang penari yang dipercaya kerasukan roh leluhur.
Tarian ini biasanya ditampilkan pada acara adat untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan masyarakat desa. Uniknya, penari Seblang dipilih berdasarkan keturunan dan dipercaya memiliki kemampuan supranatural.
4. Wayang Topeng Malang (Malang, 2014)
Wayang Topeng Malang adalah bentuk seni pertunjukan yang menggabungkan tari, drama, dan musik gamelan. Setiap karakter dalam pertunjukan ini menggunakan topeng yang memiliki ekspresi dan warna berbeda.
Topeng ini melambangkan karakter dan emosi tertentu. Cerita yang dibawakan sering kali diambil dari epik Mahabharata atau Ramayana. Tarian ini telah diresmikan menjadi warisan budaya tak benda sejak tahun 2014.
5. Jaran Bodhag (Kota Probolinggo, 2014)
Tarian Jaran Bodhag berasal dari Probolinggo dan ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda pada 2014. Tarian ini menampilkan penari yang menunggangi kuda buatan dari kayu atau bambu.
Tarian ini melambangkan semangat juang masyarakat agraris dalam menjaga dan mempertahankan hasil bumi mereka. Gerakannya yang lincah menggambarkan semangat dan vitalitas para petani.
6. Dongrek (Kabupaten Madiun, 2014)
Dongrek adalah tarian khas dari Madiun yang biasanya dipentaskan saat ada perayaan atau hajatan besar. Tarian ini diiringi dengan alat musik sederhana dan dibawakan oleh penari yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat desa, termasuk aktivitas pertanian dan keharmonisan dengan alam.
7. Ronteg Singo Ulung (Bondowoso, 2015)
Tarian ini mengisahkan perjuangan seorang tokoh lokal, Singo Ulung, dalam melindungi desanya dari ancaman musuh. Tarian ini menonjolkan gerakan yang heroik dan maskulin, diiringi musik gamelan yang bersemangat.
Serta penggunaan kostum besar berbentuk binatang buas, seperti singa. Ronteg Singo merupakan tarian khas Bondowoso dan telah ditetapkan mejadi warisan budaya tak benda sejak tahun 2015.
8. Jaran Kencak (Lumajang, 2016)
Jaran Kencak merupakan tarian khas Lumajang yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda pada 2016. Tarian ini menggambarkan keperkasaan seekor kuda yang dilatih untuk tampil gagah di depan penonton.
Tarian ini biasanya dipertunjukan dalam upacara adat atau acara kebesaran, di mana penari menirukan gerakan kuda yang anggun namun kuat. Tarian ini diiringi dengan musik gamelan yang dinamis.
9. Sandur Manduro (Jombang, 2017)
Sandur Manduro adalah seni pertunjukan rakyat yang menggabungkan unsur tari, musik, dan cerita. Biasanya dipentaskan dalam perayaan desa, Sandur Manduro bercerita tentang kehidupan agraris.
Juga tentang kerja sama masyarakat, dan nilai-nilai kearifan lokal yang dijunjung tinggi. Tarian ini ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 silam.
10. Janger (Banyuwangi, 2018)
Menjadi warisan budaya tak benda sejak tahun 2018, Tarian Janger adalah tarian rakyat yang enerjik dan ceria, sering kali diiringi gamelan dan diikuti dengan dialog antar-penari. Janger merepresentasikan semangat kebersamaan dan kegembiraan masyarakat Banyuwangi, sering kali ditampilkan dalam acara-acara besar dan festival budaya.
11. Reog Cemandi (Sidoarjo, 2018)
Sebuah varian dari Reog Ponorogo, Reog Cemandi menambahkan sentuhan budaya khas Sidoarjo. Tarian ini tetap menampilkan topeng besar dan kisah kepahlawanan, tetapi dengan adaptasi musik dan kostum yang mencerminkan ciri khas Sidoarjo. Meskipun demikian, tarian ini juga menjadi warisan budaya tak benda dan ditetapkan pada 2018.
12. Sandur (Bojonegoro dan Tuban, 2018)
Sandur merupakan pertunjukan rakyat yang telah menjadi tradisi turun-temurun di Bojonegoro dan Tuban. Sandur biasanya menampilkan cerita yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat, disertai dengan nyanyian dan musik tradisional.
13. Tari Glipang (Kabupaten Probolinggo, 2019)
Tari Glipang berasal dari Probolinggo dan merupakan tarian yang penuh semangat, terinspirasi dari seni bela diri Pencak Silat. Tarian ini sering kali diiringi musik yang cepat dan gerakan yang dinamis, menggambarkan keberanian dan semangat juang masyarakat Probolinggo.
14. Ojung (Bondowoso, 2019)
Ojung adalah tradisi pertarungan ritual menggunakan rotan yang dilakukan sebagai upaya memohon hujan dan meminta keselamatan. Meski bentuknya seperti pertandingan fisik, Ojung lebih dianggap sebagai ritual adat yang sarat makna spiritual. Tarian khas Bondowoso ini ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Kemendikbudristek sejak 2019.
15. Tayub Lamongan, 2020)
Tarian Tayub dikenal sebagai tarian pergaulan yang ditampilkan dalam acara-acara penting seperti pernikahan dan syukuran. Penari Tayub, biasanya wanita.
Penari akan menari sambil mengajak tamu untuk ikut serta menari, sebagai simbol kerukunan dan kebersamaan. Tari khas Lamongan ini ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020.
16. Tari Muang Sangkal (Madura, 2020)
Tari Muang Sangkal berasal dari Madura dan merupakan tarian sakral yang ditampilkan pada upacara adat tertentu untuk menolak bala atau sial. Tarian ini dibawakan para penari dengan kostum tradisional Madura yang indah dan diiringi musik gamelan. Gerakan tariannya elegan, menggambarkan upaya mengusir segala bentuk keburukan dari kehidupan.
17. Tari Remo (Kota Surabaya, 2011)
Tari khas Surabaya merupakan tarian pembuka dalam pertunjukan Ludruk. Ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda pada 2011, tarian ini mencerminkan semangat kepahlawanan dan ketangkasan seorang pria.
Gerakan yang lincah dan dinamis, terutama pada bagian kaki dan selendang, menjadi ciri khas tari ini. Tari Remo juga kerap dipertunjukkan dalam acara penyambutan tamu terhormat.
18. Tari Beskalan (Kabupaten Malang, 2019)
Tari Beskalan adalah tarian tradisional Malang yang memiliki gerakan gemulai namun penuh makna. Tarian ini dahulu ditampilkan untuk memanggil roh leluhur.
Tetapi, kini lebih sering ditampilkan sebagai tarian penyambutan atau dalam acara adat. Tari Beskalan menonjolkan keindahan gerak dan kostum khas Malang dan menjadi warisan budaya tak benda provinsi Jawa Timur sejak tahun 2019.
19. Tari Topeng Malang (Kabupaten Malang, 2015)
Tari Topeng Malang merupakan bagian dari seni pertunjukan Wayang Topeng Malang. Setiap penari menggunakan topeng yang melambangkan karakter dan emosi yang berbeda. Tari ini mengisahkan cerita rakyat atau legenda yang berhubungan dengan epik Ramayana atau Mahabharata, dengan gerakan yang ekspresif dan berenergi.
20. Tari Topeng Tengger (Kabupaten Probolinggo, 2016)
Ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda pada tahun 2016, tari ini berasal dari suku Tengger di lereng Gunung Bromo. Tari Topeng Tengger menggambarkan kehidupan masyarakat Tengger yang kental dengan adat istiadat dan keyakinan terhadap leluhur.
Penari memakai topeng yang memiliki makna tersendiri. Gerakan tarian yang mengalir juga sesuai alur cerita yang disampaikan.
21. Tari Pecut (Ponorogo, 2019)
Tari Pecut merupakan tarian yang memanfaatkan pecut (cambuk) sebagai bagian dari properti utama tari. Tarian ini sering dipertunjukkan dalam festival kebudayaan atau acara adat, dengan gerakan yang penuh energi dan suara cambuk yang nyaring, simbol semangat dan kekuatan.
22. Tari Glundhangan (Blitar, 2020)
Tari Glundhangan adalah tarian rakyat dari Blitar yang dipengaruhi tradisi agraris masyarakat setempat. Gerakan tari ini menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan yang erat dengan aktivitas pertanian. Tarian ini sering diiringi dengan alunan musik tradisional yang menghentak, menggambarkan semangat gotong royong.
23. Tari Thengul (Bojonegoro, 2017)
Tari Thengul terinspirasi dari Wayang Thengul, sebuah seni boneka khas Bojonegoro. Gerakan tari ini kaku namun harmonis, menggambarkan gaya gerak boneka yang dimainkan dalam wayang. Tarian ini menjadi ciri khas dalam perayaan dan festival kebudayaan di Bojonegoro.
24. Tari Topeng Loreng (Trenggalek, 2021)
Tari Topeng Loreng adalah tarian perang yang berasal dari Trenggalek. Topeng berwarna loreng melambangkan keberanian dan kesiapsiagaan prajurit dalam mempertahankan wilayah. Tarian ini penuh dengan gerakan heroik dan dinamis, diiringi musik tradisional yang menghentak.
25. Tari Thengul Putri (Bojonegoro, 2019)
Tari Thengul Putri merupakan versi feminin dari Tari Thengul, yang lebih halus dan gemulai. Tarian ini mengedepankan keanggunan dan kecantikan gerakan, serta sering dipertunjukkan dalam acara penyambutan tamu atau festival kebudayaan di Bojonegoro.
26. Tari Gambu (Madura, 2017)
Tari Gambu adalah tarian khas Madura yang biasanya dipentaskan pada upacara adat atau acara sakral. Tarian ini penuh dengan simbol-simbol magis yang dipercayai dapat membawa berkah dan melindungi masyarakat dari bahaya. Gerakan dalam tarian ini anggun dan mendalam, serta diiringi dengan musik khas Madura.
27. Tari Goyang Karawang (Sidoarjo, 2019)
Tarian ini berasal dari Sidoarjo dan menggambarkan kehidupan masyarakat nelayan. Gerakannya lincah dan penuh semangat, mirip dengan aktivitas para nelayan di laut. Musik yang mengiringi tari ini menggambarkan dinamika kehidupan pesisir yang penuh tantangan namun tetap harmonis.
28. Tari Padang Wulan (Kabupaten Kediri, 2020)
Tari Padang Wulan terinspirasi dari legenda masyarakat Kediri mengenai bulan purnama yang diyakini membawa kekuatan mistis. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan keindahan dan misteri bulan purnama, sering kali ditampilkan dalam acara-acara adat atau perayaan desa.
29. Tari Serimpi Suroloyo (Kabupaten Blitar, 2021)
Tari Serimpi Suroloyo adalah tarian yang menggambarkan keagungan dan kebesaran Kerajaan Majapahit. Tarian ini sering ditampilkan dalam upacara kerajaan atau acara kebesaran. Gerakan yang anggun dan kostum yang megah menjadi ciri khas dari tarian ini.
30. Tari Trunajaya (Madura, 2019)
Tari Trunajaya berasal dari Madura dan merupakan tari kepahlawanan yang menggambarkan keberanian seorang prajurit. Tarian ini penuh dengan gerakan yang dinamis dan cepat, sering kali diiringi dengan musik gamelan yang menghentak.
31. Tari Waranggana (Lumajang, 2021)
Tarian Waranggana menggambarkan keindahan dan kemuliaan seorang wanita Lumajang. Gerakannya lembut dan penuh keanggunan, sering kali ditampilkan dalam acara pernikahan atau acara adat lainnya.
32. Tari Ngremo Lor
Tarian Ngremo Lor merupakan variasi dari Tari Remo, namun lebih kental dengan nuansa pesisir. Tarian ini biasanya ditampilkan di daerah utara Jawa Timur dan menggambarkan semangat kerja keras para nelayan dalam mencari nafkah di lautan.
33. Tari Boranan (Lamongan, 2019)
Tarian Boranan berasal dari Lamongan dan terinspirasi dari kegiatan jual beli nasi boranan, makanan khas daerah tersebut. Gerakan tarian ini menggambarkan kesibukan dan keceriaan para penjual nasi boran di pasar tradisional. Tari Boranan sering ditampilkan dalam acara kebudayaan dan festival di Lamongan.
34. Tari Sekar Kawi (Kabupaten Pasuruan, 2020)
Tari Sekar Kawi adalah tarian khas Pasuruan yang terinspirasi dari keindahan alam Gunung Kawi. Gerakannya yang halus dan lembut menggambarkan keharmonisan antara manusia dan alam sekitar. Tarian ini kerap dibawakan dalam acara-acara adat atau festival budaya.
35. Tari Kemuning (Jember, 2021)
Tari Kemuning berasal dari Jember dan merupakan tarian yang menggambarkan keindahan bunga kemuning, yang menjadi simbol kelembutan dan kecantikan. Gerakan tari ini anggun dan gemulai, dengan kostum berwarna cerah yang melambangkan keindahan bunga kemuning.
Demikian 35 tarian tradisional khas Jawa Timur yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Setiap tarian memiliki makna, filosofi, dan sejarah yang unik, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Jawa Timur.
(hil/irb)