Tokoh Kampung Kusamba, Hambali, mengatakan Al-Qur'an tersebut sebelumnya rutin dibaca setiap Ramadan. Namun, pada 1970 kitab suci disimpan karena tinta merusak kerta Al-Qur'an tersebut.
"Ini adalah salah satu dari tiga Al-Qur'an kuno yang ada di Bali yang ditulis tangan oleh Haji Ismail Bugis," kata Hambali kepada detikBali, Minggu (17/3/2024).
Hambali menerangkan Al-Qur'an tersebut menggunakan kertas asal Eropa dengan ukuran 32 sentimeter dan lebar 24,5 sentimeter. Kitab suci itu dijilid menggunakan benang.
Sekretaris Desa Kampung Kusamba, Samsul Bahri, menambahkan terdapat hiasan di Al-Qur'an itu. Misalkan, gambar tumbuhan serta kompas segi enam sebagai penanda pergantian juz.
Tulisan Al-Qur'an tersebut menggunakan tinta hitam dan merah. Warna hitam digunakan untuk menulis ayat-ayat Al-Qur'an dan warna merah digunakan untuk penulisan nama surat serta simbol lain.
Samsul merawat Al-Qur'an itu dengan menambahkan kapur barus pada kotak penyimpanannya. "Dari tiga Al-Qur'an kuno yang ada di Bali hanya ini yang masih utuh," katanya.
(gsp/hsa)