Usia senja tak menghalangi semangat para nenek-nenek di Blitar untuk terus belajar agama. Di Pondok Lansia yang terletak di Dusun Bendelonje, Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, puluhan perempuan lanjut usia berkumpul setiap hari untuk mengaji. Mereka mencari ketenangan, ilmu, dan bekal untuk kehidupan setelah mati.
Suasana damai menyelimuti pondok lansia yang berdiri di sebelah Masjid Jami' Mustajabud Da'waad. detikJatim yang berkunjung ke lokasi melihat beberapa nenek dengan tekun membaca Al-Qur'an, bibir mereka bergetar melantunkan ayat-ayat suci.
Salah seorang lansia, Istikomah (64), mengaku sudah dua kali mengikuti kegiatan pondok Ramadan khusus lansia tersebut. Nenek dengan delapan cucu ini senang bisa berkumpul dan mengaji bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah dua kali ikut mondok di sini, senang sekali kalau di sini. Banyak temannya dan bisa mengaji bersama-sama," katanya kepada detikJatim di lokasi, Selasa (10/3/2025).
Istikomah, yang merupakan warga Kecamatan Selopuro, tampak fasih membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Ia mengaku kegiatan di Pondok Lansia membuatnya semakin semangat untuk terus belajar.
"Kalau di rumah ya kegiatannya cuma nemenin cucu, tapi di sini mengaji. Lebih senang di sini, karena bisa banyak mengaji," terangnya.
Pengasuh Pondok Lansia, Sri Banun (70), menyebut ada sekitar 65 lansia yang mengikuti pondok Ramadan tahun ini. Mereka berasal dari Blitar dan sekitarnya, bahkan ada yang datang dari Surabaya.
Menurut Banun, usia para peserta rata-rata di atas 50 tahun. Namun, ada juga yang sudah berusia 97 tahun.
"Tahun ini ada sekitar 65 lansia yang ikut, kalau tahun lalu sekitar 54 orang. Pondok lansia ini sudah ada sejak 2010 sampai sekarang, cuma berhenti 2 tahun pas COVID," katanya.
Antusiasme peserta terus meningkat setiap tahunnya. Namun, karena keterbatasan tempat dan jumlah pengasuh, pihak pondok harus membatasi jumlah peserta.
Banun menjelaskan, pondok lansia berlangsung selama 12 hari di bulan Ramadan. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah bagi para lansia untuk belajar agama sekaligus mengisi hari-hari mereka dengan kegiatan positif.
"Tujuannya agar mereka belajar agama untuk bekal di akhirat. Pati (mati) itu kan pasti, jadi supaya menjadi bekal agar husnul khotimah. Dimulai dengan membaca Al-Qur'an (mengaji) bisa menjadi sangu," tandasnya.
(irb/hil)