Tradisi Rodat, Sunat Masal, dan Bagikan Telur di Kampung Islam Kepaon

Perayaan Maulid Nabi

Tradisi Rodat, Sunat Masal, dan Bagikan Telur di Kampung Islam Kepaon

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 08 Okt 2022 16:52 WIB
Maulid Nabi di Kampung Islam Kepaon
Foto: Perayaan Maulid Nabi di Kampung Islam Kepaon, Denpasar, Bali Sabtu (9/10/2022). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Absen dua tahun karena pandemi, perayaan Maulid Nabi di Kampung Islam Kepaon, Denpasar kali ini digelar meriah. Sebanyak 2 ribu butir 'telur maulid' pun dibagikan kepada warga.

Pagelarannya pun telah dimulai sejak Sabtu (8/10/2022) pukul 07.00 Wita yang terdiri dari acara pawai yang diiringi dengan kesenian rodat, lalu dilanjutkan dengan acara sunat masal dan acara lainnya.

"Ketika pandemi Covid-19, kegiatan Maulid Nabi di sini hanya ada pengajian dan diikuti panitia saja. Untuk pawai dan acara sunat kami tiadakan. Dan kalau dulu setiap perayaan, jalanan di sini sampai full karena masyarakat yang datang bisa ribuan," sebut Ketua Pecalang sekaligus Panitia Maulid Nabi 2022, Mahyudin (43).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, untuk saat ini kurang lebih ada 200 orang yang berpartisipasi. Menurutnya, banyak warga di Kampung Islam Kepaon, Denpasar hingga warga pendatang yang menantikan hadirnya kembali perayaan Maulid Nabi secara meriah seperti sekarang ini.

Mahyudin juga menyampaikan, dalam pawai tersebut, pihaknya menghadirkan 7 bale suji yang kurang lebih berisikan 2 ribu butir telur. Nantinya, di akhir kegiatan telur-telur tersebut akan dibagikan kepada masyarakat sekitar. Adapun, kurang lebih sebanyak 1.000 orang yang akan mendapatkan telur tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kalau warga tidak dapat 1 telur maka kami bisa diomelin karena bagi mereka ini sangat sakral dan berisikan doa. Jadinya, kami harus hati-hati dalam membagikan telur agar semua warga bisa dapat," akunya ketika ditemui di Masjid Besar Al-Muhajirin Kepaon, Denpasar, Sabtu (8/10/2022).

Ia juga menyampaikan, bahwasanya, perayaan Maulid Nabi bertujuan untuk mempelajari serta mengambil hikmah dari perjuangan Nabi Muhammad semasa hidupnya dulu. Terlebih, kata Mahyudin, Nabi Muhammad merupakan sosok panutan.




(hsa/dpra)

Hide Ads