.webp)
Sebanyak 70 layang-layang jenis celepuk dan bebean hiasi langit Karangasem di Tumbu Kite Festival, Minggu (28/8/2022). Acara tersebut dilaksanakan untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI). Dalam lomba layang-layang tersebut peserta bukan hanya dari Kabupaten Karangasem, tapi ada juga dari kabupaten lain.
"Acara lomba layang-layang ini dilaksanakan masih dalam rangkaian HUT ke-77 RI, dan tahun ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan," kata panitia lomba layang-layang Tumbu Kite Festival, Komang Panji Mahardika (22), saat ditemui di lokasi di carik kuum, Desa Tumbu, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Minggu (28/8/2022).
Mahardika mengatakan, ada dua kategori yang dilombakan dalam Tumbu Kite Festival tahun ini, yaitu kategori bebean dan celepuk. Untuk bebean panjangnya mulai dari 1.5 meter-3 meter, sedangkan celepuk panjangnya mulai dari 1 meter-3 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penilaiannya mulai dari saat menaikkan sampai diturunkan, elokan saat dinaikkan, kekencangan tali, dan saat mendarat juga harus mulus," kata Mahardika.
Meskipun tahun ini peserta mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya, tapi kemeriahan tidak berkurang. Bahkan peserta yang ikut bukan hanya dari Kabupaten Karangasem, tapi ada juga yang dari Denpasar.
Untuk pemenang lomba kategori bebean, juara satu mendapatkan piala, piagam, dan uang tunai Rp 2 juta; juara dua mendapat piala, piagam, dan uang tunai Rp 1.5 juta; juara tiga mendapat piala, piagam, dan uang tunai Rp 1 juta. Untuk kategori celepuk kurang lebih sama, juara satu mendapat piala, piagam, dan uang tunai Rp 1.5 juta; juara dua mendapat piala, piagam, dan uang tunai Rp 1 juta; juara tiga mendapat piala, piagam, dan uang tunai Rp 700 ribu.
Bagi para peserta yang ikut lomba layang-layang Tumbu Kite Festival wajib bayar biaya pendaftaran sebesar Rp 70 ribu untuk kategori layangan bebean dan Rp 50 ribu untuk kategori layangan celepuk. "Saya sangat berharap perlombaan layang-layang ini bisa dilakukan setiap tahun karena dukungan dari masyarakat, pihak desa, dan lainnya sangat bagus," harapnya.
Sementara itu, salah satu peserta lomba I Gusti Nyoman Wiradarma (25), dari kelompok RA Surapati mengaku pihaknya dari awal memang merupakan pecinta layangan atau rare angon. Sehingga setelah mendengar ada lomba layang-layang Tumbu Kite Festival, pihaknya sangat antusias untuk mengikuti lomba.
"Dengan adanya lomba layang-layang ini, saya sangat berharap bisa menyatukan para pecinta layang-layang, khususnya yang ada di Karangasem, dan perlombaan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun. Semoga saja kami bisa jadi juara," kata Wiradarma.
(irb/irb)
