Pura Beji di Dusun Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, tampak megah. Arsitektur dan ukirannya memanjakan mata.
Lihatlah ornamen seni ukir berbentuk bunga dengan gaya khas Buleleng pada dinding pura tersebut. Detail dan cukup rumit. Kesan klasik juga kental terasa. Nyaris tak ada media ukir di dinding yang tampak kosong.
Menariknya, pada salah satu sudut pura, terdapat sebuah patung menyerupai orang Eropa yang membawa alat musik rebab dan gitar. Patung tersebut dikelilingi ukiran khas Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendesa Adat Sangsit Nyoman Wisara mengatakan, patung tersebut mencerminkan akulturasi budaya Bali dengan budaya Eropa.
"Di sini yang unik itu ukirannya yang khas Buleleng dan tidak ada yang kosong. Selain itu, juga ada akulturasi budaya antara budaya lokal dengan budaya Eropa. Bisa dilihat di sebuah patung orang Belanda membawa alat musik rebab dan gitar," kata Bendesa Adat Sangsit Nyoman Wisara.
![]() |
Sebagaimana pura lainnya di Bali, bangungan Pura Beji ini menggunakan konsep Tri Mandala. Ada bagian luar atau nista mandala, bagian tengah madya mandala, dan bagian dalam atau jeroan yakni utama mandala.
Di nista mandala, terdapat sebuah bangunan tinggi yang di atasnya terdapat sebuah kentungan besar. Bangunan tersebut bernama bale kulkul. Lokasinya berada di sebelah pojok kiri dari pintu masuk.
Pada bagian madya mandala, di sebelah selatannya terdapat bale sekaulu dan bale sekapat. Sementara di bagian utara terdapat bale roras dan bale paebatan.
Masuk ke utama mandala, terdapat banyak pelinggih yang biasanya didatangi oleh umat hindu di Desa Sangsit untuk melakukan persembahyangan.
"Tatanan dari mandalanya tetap ada tiga atau tri mandala. Mandala utama ini ada di jeroan, mandala madyanya ada di jaba tengah, nista mandala ada di jaba sisi. Kalau di utama mandala ada 15 pelinggih, jadi linggih Ida Bhatara," imbuhnya.
Kemegahan arsitektur pura membuatnya tersohor dan sering dikunjungi oleh para wisatawan. Tak hanya turis, Pura Beji di Dusun Sangsit ini juga sering dipilih sebagai spot foto pre-weding. Pura yang sudah berdiri sejak ratusan tahun silam ini juga menjadi salah satu objek wisata di Bumi Panji Sakti.
"Untuk tiket masuknya itu Rp. 10 ribu, sementara kalau dipakai tempat pre-weding biayanya Rp. 200 ribu," sambungnya.
(iws/iws)