Vatikan tengah menjadi bahasan hangat di Indonesia bertepatan dengan kedatangan Paus Fansiskus di Indonesia mulai dari 3-5 September 2024. Paus Fransiskus adalah Kepala Negara Vatikan sekaligus pimpinan tertinggi Gereja Katolik sedunia. Dia akan mengunjungi beberapa negara di Asia, dimulai dari Indonesia untuk melakukan Misa Agung dan agenda lainnya.
Kunjungan Paus Fransiskus ini terasa spesial karena setelah kunjungan terakhir pada 35 tahun yang lalu, sosok paling dihormati bagi umat Kristen Katolik tersebut bisa ditemui di Tanah Air, tidak perlu jauh-jauh ke Vatikan.
Bicara soal Vatikan, negara ini memiliki segudang keindahan yang belum banyak diketahui orang. Salah satu keindahan tersebut terletak pada arsitektur bangunan di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diketahui, Vatikan adalah negara bagian terkecil di dunia. Melansir dari situs Kementerian Luar Negeri RI, luas Vatikan hanya sekitar 44 hektar, dengan panjang 1.045 m dan lebar 850 m yang dibatasi oleh tembok tinggi. Selain wilayah Negara Kota Vatikan tadi, ada pula gedung yang terletak di dalam wilayah Italia dan disebut wilayah ekstrateritorial yang luasnya 700 ribu meter persegi.
Negara dengan populasi sekitar 762 orang pada 2023, Vatikan memiliki banyak bangunan bersejarah yang kental akan sejarah Vatikan dan perkembangan Katolik.
Melansir dari Walks Inside Rome, Rabu (4/9/2024), bangunan di Vatikan dibangun dengan berbagai perpaduan gaya arsitektur yang biasa ditemukan pada bangunan di Eropa. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa jenis arsitektur yang berkembang di Vatikan.
1. Arsitektur Romawi
![]() |
Arsitektur satu ini adalah gaya yang muncul pada abad ke-12 dan ke-13 karena bangkitnya monastisisme (pemahaman terhadap hal mistis). Gaya ini diterapkan pada gereja-gereja untuk para biksu, pendeta, dan peziarah.
Gaya bangunannya memiliki ciri lengkungan melingkar pada jendela, pintu, dan lorong. Selain itu, terdapat menara yang tinggi dan tembok yang tebal. Contoh bangunan yang menerapkan gaya arsitektur ini adalah bangunan paling ikonik di Vatikan yakni Basilika Santo Petrus yang dibangun selama 120 tahun. Bangunan ini adalah gereja terbesar di dunia.
2. Arsitektur Gotik
![]() |
Gaya arsitektur satu ini terlihat pada bangunan Kapel Sistina yang dibangun pada abad ke-18. Bangunan ini dibangun oleh arsitek dan pematung Michelangelo. Ciri khasnya berupa bentuk melengkung pada jendela meniru bangunan Gotik di Prancis. Di bagian dalamnya banyak karya seni mulai dari lukisan hingga patung.
3. Arsitektur Renaisans
![]() |
Gaya arsitektur renaisans terlihat dari bangunan Cortile del Belvedere di Vatikan. Bangunan ini cukup memanjakan mata karena terlihat simetri dan harmonis antara halaman dan bangunannya. Tidak ketinggalan, di dalamnya terdapat banyak patung dan seni yang menyatu dengan arsitektur bangunan tersebut.
4. Arsitektur Barok
![]() |
Gaya arsitektur satu ini disebut paling rumit dan berani dibandingkan gaya arsitektur lain. Muncul pada abad ke-17 dan ke-18 arsitektur ini diterapkan pada salah satu bangunan bersejarah di Vatikan yakni Museum Vatikan.
Karakteristik arsitektur Barok adalah terciptanya cahaya dan bayangan dari jendela besar museum, jendela atap, dan fitur pencahayaan lainnya. Gaya Barok juga menekankan gerakan dan lekukan bangunan.
5. Arsitektur Neo Klasik
![]() |
Gaya arsitektur lainnya yang diadopsi pada bangunan di Vatikan adalah neo klasik yang muncul pada abad ke-18 dan ke-19. Arsitektur satu ini tidak serumit gaya lainnya. Lebih memperlihatkan kesederhanaan, simetris, dan motif yang klasik.
Bangunan yang memakai arsitektur neo klasik adalah Istana Vantika atau Istana Apostolik, tempat tinggal para Paus. Namun, Paus Fransiskus tidak tinggal di Istana melainkan di sebuah wisma sederhana di Domus Sanctae Marthae.
(aqi/zlf)