Investor asal Turki tertarik membangun silo atau gudang penyimpanan dan pengolahan jagung dan gabah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kunjungan investor tersebut direncanakan berlangsung dalam waktu dekat, antara akhir Oktober atau November 2025.
"Mereka akan datang bulan ini atau bulan depan untuk verifikasi lokasi kegiatan pembangunannya," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Aidy Furqon, saat ditemui di Kantor Gubernur NTB, Senin (20/10/2025).
Furqon menyampaikan investor akan datang untuk memverifikasi langsung lokasi-lokasi potensial pembangunan gudang penyimpanan gabah dan jagung yang ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Furqon mengungkapkan Pemprov NTB telah menyiapkan beberapa opsi lahan milik pemerintah daerah yang bisa dijadikan lokasi pembangunan. Komoditas jagung rencananya difokuskan di Pulau Sumbawa, tepat di Sumbawa atau Dompu.
Sementara untuk gabah, opsi diarahkan ke Pulau Lombok, seperti Lombok Barat, Lombok Tengah bagian timur hingga kawasan Jerowaru di Lombok Timur.
"Kami tawarkan beberapa lokasi sesuai dengan kondisi dan tanah pemda yang tersedia. Nanti mereka (investor) yang menentukan mana yang paling representatif," ujar Furqon.
Rencana awal pembangunan mencakup gudang dengan kapasitas hingga 500 ribu ton per unit lengkap dengan fasilitas pengeringan. Silo tersebut tidak hanya menjadi tempat penyimpanan, tetapi juga pusat pengolahan pasca-panen.
"Sederhana. Setelah gabah masuk, dikeringkan dahulu, baru disimpan," jelas Furqon.
Furqon bilang skema kerja sama antara Pemprov NTB dan pihak pengusaha. Pembiayaan akan ditentukan oleh investor setelah proses verifikasi lokasi selesai. Masalah pendanaan sepenuhnya dari pihak pengusaha.
"Hitung-hitungan baru akan dilakukan setelah kunjungan lokasi. Mereka yang lebih paham kebutuhan dan biayanya," lanjut Furqon.
Kunjungan ini, jelas Furqon, sebagai momentum penting bagi pengembangan sektor pertanian dan penguatan ketahanan pangan daerah. Ia berharap kerja sama ini dapat berjalan lancar, mengingat kebutuhan NTB akan fasilitas pasca-panen yang memadai sangat mendesak.
"Kami memang butuh dukungan investasi seperti ini untuk mendorong ekonomi daerah. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi," harap Furqon.
(iws/iws)