Ramai-ramai Berburu Pakaian Bekas Jelang Lebaran di Lombok Timur

Ramai-ramai Berburu Pakaian Bekas Jelang Lebaran di Lombok Timur

Sanusi Ardi - detikBali
Minggu, 16 Mar 2025 13:07 WIB
Salah satu outlet thrifting di Lombok Timur, Minggu (16/3/2025).
Foto: Salah satu outlet thrifting di Lombok Timur, Minggu (16/3/2025). (Sanusi Ardi/detikBali)
Lombok Timur -

Menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran, outlet-outlet pakaian thrift atau bekas di Lombok Timur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai ramai diserbu. Mereka ramai-ramai thrifting (berburu pakaian bekas yang lebih hemat) demi menekan pengeluaran Lebaran.

Salah satu thrift store yang ramai dikunjungi oleh pemburu pakaian bekas, yaitu Mora Thrifting yang terletak di Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.

"Toko thrifting ini sebenarnya sudah cukup lama dari dulu, dan kami maksimalkan marketingnya itu melalui media sosia. Setelah bulan Ramadan apalagi menjelang Lebaran saat ini setiap harinya pengunjung selalu ramai, kisaran penjualan sekitar ratusan pcs lebihlah," kata Melisa, salah satu karyawati Mora Thrifting, ketika ditemui detikBali, Minggu (16/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Melisa, di Mora Thrifting sebenarnya juga menyediakan pakaian-pakaian baru. Namun, para pengunjung lebih banyak membeli pakaian bekas karena model yang beragam, kualitas bagus, dan harga yang terjangkau.

"Pakaian thrifting di sini itu mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 85.000 itu tergantung dari brand dan kualitas barangnya," jelas Melisa.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, stok pakaian bekas selama Ramadan cepat habis. Rata-rata tiga sampai tujuh hari sudah harus menyetok kembali. "Karena ramai ya, jadinya kadang 3 atau 7 hari harus nyetok kembali, apalagi kalau ada merek-merek tertentu itu kadang sebelum kami buka, mereka sudah datang," beber Melisa.

Salah satu pengunjung, Rahmat Hidayat (28), memilih thrifting karena kualitas pakaian yang bagus dan tahan lama. "Kebanyakan pakaian saya itu thrifting semua, ini saja jaket yang saya pakai sudah dua tahun lebih, dulu saya beli Rp 60.000," ungkapnya.

Hal serupa juga dilontarkan pengunjung lain, Edi Sopian Muslim (35). Menurutnya, di tengah banyaknya kebutuhan Lebaran, membeli pakaian thrift membuatnya bisa berhemat.

"Harganya murah, apalagi menjelang Lebaran kebutuhan tentu sangat banyak, kan bisa berhemat, di toko Mora ini saya sudah berlangganan dari dulu, ini saya lagi nyari celana," ujar Sopian.

Sementara itu, Abdul Aziz (26), mengaku bisa mendapatkan beragam pakaian dengan brand luar negeri dengan harga yang murah.

Aziz mengatakan pakaian yang ia kenakan, mulai dari baju, celana, topi, hingga sepatu semuanya thrifting. Kali ini, dia datang kembali membeli pakaian bekas untuk persiapan Lebaran. Aziz punya tips sendiri untuk mengetahui pakaian bermerek itu original atau palsu.

"Saya biasanya scan barcode yang tertera di tag brand yang terdapat di baju misalnya, kan ada tuh biasanya di bagian leher ada barcode-nya, itu kita scan sehingga nanti informasi detailnya akan muncul. Kalau tidak ada barcode-nya itu meragukan ya," ungkap Aziz.




(hsa/hsa)

Hide Ads