.webp)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali memastikan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Mendahului untuk mengoperasikan kembali layanan Trans Metro Dewata (TMD). Hal ini disampaikan Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya dalam audiensi bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Udayana dan Forum Diskusi Transport Bali (FDTB) di Wantilan DPRD Bali, hari ini.
"Kami akan menyampaikan kepada Gubernur dan eksekutif untuk mengusulkan penggunaan Anggaran Perubahan 2025 Provinsi Bali agar pengoperasian TMD bisa dilaksanakan secepat mungkin untuk memenuhi aspirasi mahasiswa dan masyarakat Bali yang mengandalkan transportasi umum," ujar pria yang akrab disapa Dewa Jack itu, Kamis (27/2/2025).
Dewa Jack menegaskan tidak ada pengalihan anggaran dalam proses ini. Penggunaan APBD-P Mendahului tetap melalui mekanisme resmi, termasuk persetujuan dalam sidang paripurna dan koordinasi dengan Gubernur Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada anggaran yang digeser. Prosesnya tetap melalui paripurna dan koordinasi dengan gubernur, namun kami akan menggunakan APBD Perubahan Mendahului 2025," jelasnya.
DPRD Bali menargetkan TMD kembali beroperasi paling lambat Maret 2025. Namun, jika ada keterlambatan, hal itu disebabkan oleh prosedur sesuai peraturan perundang-undangan.
"Targetnya secepat mungkin, mudah-mudahan bisa beroperasi Maret. Kalau pun mundur, itu karena ada proses hukum yang harus dijalankan. Yang jelas, dana APBD tetap aman dan tidak akan ke mana-mana," tegasnya.
Ia juga menepis anggapan bahwa pengoperasian kembali TMD terkait dengan efisiensi anggaran dan memastikan kondisi keuangan daerah tidak menjadi hambatan. Dewa Jack menegaskan APBD Bali tidak mengalami defisit, melainkan surplus Rp 120 miliar.
Berbagai pihak berharap pengoperasian kembali TMD dapat segera terwujud guna mendukung transportasi publik yang lebih efisien bagi masyarakat Bali.
(dpw/dpw)
