Dirut Bulog Mayjen Novi Tegaskan Masih Aktif di TNI

Dirut Bulog Mayjen Novi Tegaskan Masih Aktif di TNI

Heri Purnomo - detikBali
Senin, 10 Feb 2025 09:23 WIB
Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya mengungkapkan dirinya masih aktif sebagai seorang prajurit TNI.
Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya mengungkapkan dirinya masih aktif sebagai seorang prajurit TNI. Foto: detikcom/Heri Purnomo
Denpasar -

Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya resmi menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog pada Jumat (7/2/2025). Novi menegaskan masih berstatus aktif di militer.

"Ya masih aktivitas, iya (Prajurit aktif)," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025) dikutip dari detikFinance.

Novi menjelaskan pengangkatan dirinya menjadi Bulog merupakan arahan langsung dari pimpinan. Akan tetapi ia tidak menjelaskan secara spesifik pimpinan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia ditugaskan untuk membantu mempercepat pencapaian swasembada pangan di Indonesia. "Sudah langsung untuk melaksanakan tugas ini (Dirut Bulog) supaya cepat kita swasembada pangan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono yang juga menjadi Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog menyampaikan pengangkatan Mayjen TNI Novi dilakukan lantaran memang Perum Bulog membutuhkannya untuk mengakselerasi target 3 juta ton beras.

ADVERTISEMENT

"Jadi ini kebutuhan organisasi, kemudian juga akselerasi dari program yang ada," katanya.

Langsung Gelar Rapat

Novi langsung tancap gas mengikuti rapat dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Tak menunggu hari kerja, ia langsung rapat dengan Mentan pada Minggu, di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan). Rapat tersebut dihadiri oleh jajaran Direksi dan Dewan Pengawas Bulog.

Sudaryono yang juga menjadi Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog tiba pukul pukul 09.45 WIB. Tak berselang lama, Novi tiba di Kementan pukul 09.47 WIB. Kemudian pada pukul 09.51 Amran tiba di Kantor Kementan dan disambut oleh Dirut Bulog beserta jajarannya.

Sebelum memasuki ruang rapat, Sudaryono mengatakan, agenda rapat hari ini membahas terkait percepatan serapan gabah. "Agendanya ini percepatan untuk serapan gabah supaya harga serapan gabah Bulog di level petani bisa mencapai sesuai target minimal Rp 6.500/kg," katanya.

Yakin Bisa Serap 3 Juta Ton Beras dalam 3 Bulan

Novi melaporkan hingga hari ini, Bulog baru menyerap sekitar 45.000 ton beras. Angka ini masih jauh dari target hingga April 2025 yang mencapai 3 juta ton.

"Sampai sejauh ini kurang lebih 45.000 ribu ton yang sudah kami serap," kata Novi.

Meski baru serap 45.000 an beras, Novi yang baru diangkat menjadi Dirut Bulog tersebut optimistis target penyerapan beras hingga 3 juta ton dapat tercapai paling lambat 3 bulan.

Optimisme tersebut terjadi lantaran pihaknya sudah mempunyai anggaran untuk penyerapannya sudah ada. Sehingga tidak akan ada kendala dalam mencapai target tersebut.

"Ke depan, karena kami sudah punya rencana dan juga punya anggaran. Saya pikir itu, dua bulan setengah sampai tiga bulan ke depan kami sudah akan mencapai target yang sudah ditentukan," kata Novi.

Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads