Bulog NTB Targetkan Penyerapan Sementara 350 Ribu Ton Beras pada 2025

Bulog NTB Targetkan Penyerapan Sementara 350 Ribu Ton Beras pada 2025

Nathea Citra - detikBali
Senin, 06 Jan 2025 06:55 WIB
Tumpukan beras di gudang Bulog, Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, NTB, beberapa waktu lalu. (Nathea Citra/detikBali)
Foto: Tumpukan beras di gudang Bulog, Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, NTB, beberapa waktu lalu. (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan sementara pengadaan gabah atau beras dari petani sekitar 350.000 ton setara beras atau sekitar 700.000 ton setara Gabah Kering Panen (GKP) pada 2025. Pengadaan GKP oleh Bulog akan memerlukan sarana teknologi yang tepat.

"Sejak dari pengolahan menjadi GKG (Gabah Kering Giling), penyimpanan dan perawatan stok GKG dan atau beras, agar terjamin kualitasnya sebelum stok beras siap disalurkan kepada masyarakat," jelas Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog NTB Sri Muniarti, Minggu (5/1/2025).

Bulog ditugaskan pemerintah untuk memaksimalkan serapan gabah atau beras petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Tujuannya, untuk penguatan cadangan beras pemerintah (CBP) 2025, sekaligus menjaga stabilitas harga di produsen atau petani lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini selaras dengan dua cita dari Asta Cita di mana pemerintah mempunyai komitmen kebutuhan pokok terpenuhi dengan harga terjangkau, dan petani kita tersenyum karena harga jual produk mereka bagus," imbuhnya.

Namun, mengingat masa panen yang terbatas, untuk mendukung kelancaran rencana serapan tersebut, Bulog NTB membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Baik jajaran SKPD dan BUMN terkait, maupun seluruh pelaku pasar gabah dan beras lokal.

ADVERTISEMENT

"Mulai dari poktan/gapoktan hingga perusahaan penggilingan yang menguasai sarana dan prasarana pengeringan, penggilingan dan penyimpanan," imbuhnya.

Untuk diketahui, Bulog NTB berhasil menyerap 73.983 ton setara beras dari petani lokal pada 2024. Jumlah tersebut lebih besar, yakni 86,32 persen dari target pengadaan sebanyak 85.704 ton setara beras.



Sri mengatakan realisasi tersebut setara dengan 116.509 ton GKG. Tercatat sebesar 87 persen pengadaan Bulog di NTB merupakan gabah kering giling.

"Untuk memastikan konsumen menerima beras hasil giling yang lebih segar," katanya.




(nor/nor)

Hide Ads