Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dihentikan sementara mulai Jumat (7/2/2025). Selain itu, penyaluran bantuan pangan beras selama Januari-Februari 2025 juga ditunda.
Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kemenko Pangan, mengingat panen raya padi yang maju pada Februari-April 2025.
Berdasarkan surat keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI Nomor: 34/TS.03.03/K/02/2025, kebijakan pelaksanaan pemberian bantuan pangan beras dan penyaluran kembali beras SPHP akan diputuskan dalam Rakortas selanjutnya. Penghentian sementara ini bertujuan menjaga harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani tetap stabil, minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Abdul Azis mengatakan, penghentian penyaluran SPHP dapat mempengaruhi harga beras di pasaran. Dengan tidak adanya SPHP, stabilisasi pasokan dan harga pangan bisa terganggu, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga.
"Kalau tidak ada SPHP, berarti tidak ada stabilisasi pasokan harga pangan," katanya saat dihubungi di Mataram, Jumat (7/2/2025).
Selain itu, kebijakan ini diambil menjelang bulan suci Ramadan, yang biasanya berdampak pada harga bahan pokok, termasuk beras.
"Pastilah ada pengaruhnya, tapi itu sudah kebijakan pusat. Kami di daerah tinggal mengikuti saja," jelasnya.
Di sisi lain, Azis menilai bahwa penyaluran beras SPHP sebaiknya tetap dilakukan untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. "Kalau menurut saya, sebaiknya jangan diberhentikan beras SPHP itu, untuk mengendalikan stabilitas harga," imbuhnya.
Namun, jika kebijakan ini bertujuan menaikkan harga gabah, maka beras yang beredar di pasaran akan berasal dari petani dan pelaku usaha pangan.
Sebagai langkah antisipasi, Pemprov NTB akan mengoptimalkan distribusi beras dari petani dan pelaku usaha pangan. Menurut Azis, stok beras di Bulog NTB masih tersedia. Namun, pemerintah berupaya mendorong petani agar menjual berasnya langsung dengan harga yang lebih baik.
"Untuk alternatif ketersediaan beras di Kios Pangan dapat menggunakan beras petani yang saat ini sedang dan akan masuk panen raya. Gapoktan PUPM dapat menjadi pertimbangan sebagai salah satu pemasok beras petani," tandasnya.
(dpw/dpw)