Blueprint Digital Island Nusa Lembongan: Dorong Digitalisasi UMKM dan Pariwisata

Denpasar

Blueprint Digital Island Nusa Lembongan: Dorong Digitalisasi UMKM dan Pariwisata

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 16 Des 2024 13:26 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Erwin Soeriadimadja saat dijumpai detikBali di kantornya, Senin (16/12/2024).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Erwin Soeriadimadja saat dijumpai detikBali di kantornya, Senin (16/12/2024). (Foto: Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi (TP2DD) Kabupaten Klungkung resmi menetapkan blueprint Digital Island Nusa Penida. Penetapan ini menjadi langkah awal untuk memperluas digitalisasi sektor ekonomi, pemerintahan, hingga pariwisata di kawasan tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, mengungkapkan melalui roadmap ini diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Klungkung secara berkelanjutan.

"Secara historis menunjukkan digitalisasi berpotensi meningkatkan PAD hingga 10%," ujarnya, Senin (16/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima Aspek Utama Digitalisasi

Erwin mengungkapkan, cetak biru ini mencakup lima kerangka pengembangan digitalisasi, yakni:

  1. Digitalisasi UMKM.
  2. Digitalisasi sektor perdagangan, termasuk koperasi dan minimarket.
  3. Elektronifikasi transaksi pemerintah.
  4. Optimalisasi pembayaran pajak dan retribusi secara digital.
  5. Penguatan tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas keuangan daerah.

Erwin menambahkan, sektor ritel menjadi salah satu prioritas karena potensinya dalam membentuk pola pikir masyarakat menuju era digital. Dia berharap ini juga bisa mempercepat transaksi digital untuk pajak, retribusi, dan transaksi pemerintah lainnya.

ADVERTISEMENT

Meski optimistis, Erwin mengakui bahwa perubahan mindset masyarakat terhadap digitalisasi masih menjadi tantangan. Oleh karena itu, BI bersama otoritas terkait akan terus melakukan edukasi, termasuk memperkenalkan sarana pembayaran digital.

Menurut Erwin, langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tata kelola, tetapi juga mendukung strategi quality tourism di Bali.

"Ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan quality tourism. Jadi, yang terjadi di Bali ini kan sebenarnya bukannya over capacity, tetapi concentrated tourism. Jadi, dengan isu tersebut harusnya kita bisa lebih menyebarkan wisman dan wisatawan domestik ke beberapa daerah, dan ini merupakan sebuah langkah untuk mendorong wisatawan ke kabupaten kota lainnya," bebernya

Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Klungkung dan sekitarnya.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads