Harga sejumlah komoditas di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), merangkak naik sebulan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru). Di antaranya ada cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, hingga daging ayam ras.
"Jadi harga (bapok suka) naik kalau musim hujan, ada dua kabupaten yang kami cermati (jelang Nataru ini) salah satunya di Lombok Tengah," kata Asisten II Setda NTB Fathul Gani di Mataram, Selasa (26/11/2024).
Meski naik harga, dia memastikan ketersediaan stok 19 pangan strategis dalam kondisi cukup di pasar tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pastikan ketersediaan stok 19 pangan strategis stabil. Tapi yang perlu diantisipasi (jelang Nataru) ada di cabai, bawang merah, tomat yang akan jadi atensi kami, apalagi sekarang musim penghujan," ujar Fathul Gani.
Dia memastikan Pemprov akan terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk tetap memperhatikan stok 19 pangan strategis jelang Nataru. Hal ini dilakukan untuk menghindari stok pangan NTB dikirim ke luar daerah oleh para petani atau pengepul, dengan harga yang lebih menjanjikan.
"Kami akan pastikan stok aman di dalam daerah dulu, agar tidak (dikirim) keluar," jelas mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) tersebut.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta daerah yang memiliki indeks perkembangan harga (IPH) tinggi untuk menggencarkan pasar murah. Hal itu diungkapkan dalam rapat koordinasi (rakor) Pengendalian Inflasi secara hybrid, Senin (25/11/2024).
Menjelang Nataru, Tito meminta pemerintah daerah (pemda) menggencarkan pasar murah lokal melalui APBD. Untuk daerah-daerah yang sangat kesulitan, akan diintervensi pemerintah pusat, Bapanas, Bulog, Kemendag, hingga Kementan.
"Beri subsidi transportasi dari BTT (belanja tidak terduga) dan upaya lainnya," jelasnya.
(hsa/hsa)