Pemain Tunggal Sleeper Bus Rute Bima-Mataram

Liputan Khusus Sleeper Bus Bali-NTB

Pemain Tunggal Sleeper Bus Rute Bima-Mataram

Gangsar Parikesit - detikBali
Selasa, 08 Okt 2024 20:15 WIB
Armada sleeper bus New Surabaya Indah yang melayani rute Bima-Mataram.
Foto: Armada sleeper bus New Surabaya Indah yang melayani rute Bima-Mataram di Mataram,beberapa waktu lalu. (Gangsar Parikesit/detikBali)
Bima -

Sudah dua kali Usman Har naik bus New Surabaya Indah. Pria berusia 62 tahun itu memilih naik sleeper bus dengan rute Mataram-Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), atau sebaliknya itu karena nyaman.

"Kaki saya bisa selonjoran," tuturnya kepada detikBali saat dalam perjalanan dari Bima menuju Mataram, Selasa (10/9/2024) malam.

Usman mengenal bus rebah New Surabaya Indah dari YouTube. Kala itu ia menonton ulasan terkait perjalanan menggunakan sleeper bus tersebut.

Keinginan Usman naik bus rebah makin kuat setelah ia kehabisan tiket pesawat dari Lombok-Bima. "Pas waktu itu juga tiket pesawat full," tutur pensiunan ASN tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Usman, fasilitas New Surabaya Indah sepadan dengan harga tiket Rp 375 ribu. Dia mendapatkan beragam fasilitas seperti bantal, selimut, audio, video, camilan, air mineral, hingga makan malam di Sumbawa Besar.

ADVERTISEMENT
Armada sleeper bus New Surabaya Indah Bima-Mataram.Armada sleeper bus New Surabaya Indah dengan rute Bima-Mataram di Pelabuhan Pototano, Sumbawa, NTB, beberapa waktu lalu. Foto: Gangsar Parikesit/detikBali

Harga tiket Rp 375 ribu itu juga ramah di kantong jika dibandingkan dengan tiket pesawat. Harga tiket pesawat dari Lombok-Bima rerata sebesar Rp 1 jutaan untuk sekali perjalanan.

New Surabaya Indah mengoperasikan sleeper bus sejak April 2024. Perusahaan otobus (PO) itu pemain tunggal bus rebah untuk rute Mataram-Bima dan sebaliknya atau antarkota dalam provinsi (AKDP).

Pengawas Surabaya Indah Sleeper (SIS), sebutan bus rebah New Surabaya Indah, Daud Abdillah, menuturkan tingkat keterisian sleeper bus itu mencapai 100 persen sejak beroperasi April lalu.

Pengelola New Surabaya Indah meluncurkan sleeper bus karena melihat kebutuhan penumpang yang menginginkan perjalanan yang nyaman. Apalagi, sebagian besar perjalanan penumpang bus Bima-Mataram dan sebaliknya dilakukan malam hari.

"Sehingga penumpang butuh tidur yang nyaman," ungkap pria yang biasa disapa Kohabe tersebut. New Surabaya Indah kini mengoperasikan empat sleeper bus, dua di antaranya berbodi Dream Coach karoseri Adiputro. Bus rebah berbodi Dream Coach memiliki 22 kursi penumpang sehingga penumpang lebih nyaman karena tidak sesak.

New Surabaya Indah juga menempatkan pramugari di sleeper bus. Pramugari itu bertugas mendata penumpang, membantu mengangkat barang-barang penumpang, hingga merapikan selimut dan bantal.

Kohabe mengeklaim New Surabaya Indah merupakan bus malam kelas premium. Sehingga terdapat pramugari di bus rebah tersebut.

"Penumpang kami harus mendapatkan pelayanan yang premium juga selayaknya penumpang di pesawat terbang," tutur keponakan dari Andri Hartono, pemilik New Surabaya Indah, tersebut.

Kohabe menerangkan New Surabaya Indah merupakan bagian dari perusahaan Surabaya Indah. Perusahaan bus milik Andri Hartono dengan rute Bima-Mataram itu mulai mengaspal sejak 1989.

Andri kerap memberikan nama usahanya dengan nama Surabaya. "Nama Surabaya dianggap nama yang membawa hoki dan mudah diingat," tutur Kohabe.

Ke depannya, Kohabe melanjutkan, Surabaya Indah hanya akan beroperasi dengan layanan sleeper bus. Walhasil, perlu jenama baru yakni New Surabaya Indah.

"Misi kami menjadi armada bus dengan pelayanan terbaik di NTB," tutur pria berusia 42 tahun tersebut.

Usman Har berharap perusahaan bus lain dengan rute Bima-Mataram mempunyai layanan sleeper bus. Tujuannya, agar masyarakat memiliki banyak pilihan bus yang nyaman. "Karena naik pesawat tiketnya bisa tiga kali lipatnya," imbuhnya.

Seperti apa rasanya naik sleeper bus dari Bima-Mataram? Baca selengkapnya di halaman selanjutnya

detikBali sudah dua kali naik New Surabaya Indah dari Bima-Mataram. Namun, perjalanan pada Selasa (10/9/2024) malam itu kurang nyaman karena mendapatkan kursi rebah di atas.

Setiap bus berbelok, badan terempas. Apalagi, jalan dari Bima menuju Dompu berkelok-kelok. Suhu AC yang rendah membuat badan kedinginan. Walhasil, detikBali memilih duduk di samping sopir, kernet, dan pramugari yang saat itu tengah bertugas agar tidak mabuk lalu muntah.

Bus juga sempat berhenti karena ada penumpang yang mabuk. Sopir bus menuturkan seharusnya penumpang itu minum obat antimabuk sebelum bus berjalan sehingga bisa tertidur selama dalam perjalanan.

Menurut Kohabe, empasan akibat bus berbelok sangat dirasakan oleh penumpang sleeper bus yang mendapatkan kursi atas. Empasan makin terasa karena bus melaju melalui jalan berkelok-kelok.

"Kalau bus melaju di Tol Trans Jawa nyaman," klaim Kohabe.

Berbeda saat detikBali naik New Surabaya Indah pada akhir Mei lalu. Saat itu, detikBali mendapatkan kursi bagian bawah dan bisa tertidur pulas.

Bus dengan stiker bergambar perempuan tertidur sambil berselimut itu meninggalkan Terminal Dara, Bima, pada Selasa (10/9/2024) sekitar pukul 19.00 Wita. Para penumpang baru mendapatkan layanan makan malam saat bus tiba di Sumbawa Besar sekitar pukul 00.00 Wita.

Para penumpang makan di Warung Laros. Menunya antara lain ikan dan ayam goreng dengan sambal tempong.

Tempat makan itu lebih kecil jika dibandingkan dengan restoran tempat bus malam mengaspal di Tol TransJawa. Meski demikian, masakan Warung Laros disajikan hangat meski disantap tengah malam.

Kohabe kesulitan mencari rumah makan besar yang bisa menampung puluhan penumpang bus. Sejauh ini, hanya di Sumbawa Besar yang memiliki warung makan dengan tempat parkir memadai. "Untuk mencari tempat makan ini tak mudah karena harus memperhatikan ketersediaan tempat parkir bus," ujarnya.

Seusai makan, bus rebah itu melanjutkan perjalanan. Bus tiba di Pelabuhan Pototano, Sumbawa, pada pukul 03.15 Wita. Perjalanan dilanjutkan dengan kapal feri menuju Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur.

Sleeper bus berkelir biru itu tiba di Terminal Mandalika, Mataram, pukul 06.40 Wita. Pramugari dan kernet dengan sigap menurunkan barang penumpang saat bus rebah tersebut tiba di terminal.

Halaman 2 dari 2
(gsp/hsa)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikbali

Hide Ads