Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menganggarkan Rp 7 miliar pada tahun ini untuk menekan kemiskinan. Pemkot juga menyisipkan anggaran untuk program serupa di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mencontohkan salah satunya adalah program bedah rumah di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan. Contoh lain adalah anggaran sejumlah pelatihan di Dinas Sosial. "Kalau kami total itu (anggaran) hampir Rp 10 sampai Rp 15 miliar," ujarnya di Denpasar, Selasa (6/8/2024).
Sebelumnya, Kota Denpasar menduduki posisi ketiga sebagai kota paling minim warga miskin di luar Jawa pada 2024. Posisi tersebut berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dari Badan Pusat Statistik 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun persentase penduduk miskin di Denpasar tercatat sebanyak 2,59 persen. Sementara di posisi pertama diraih Balikpapan dengan 2,23 persen dan Sawahlunto 2,33 persen.
Menurut Arya Wibawa, pencapaian tersebut berkaca dari arahan pemerintah pusat yang menargetkan pada akhir tahun ini angka kemiskinan ekstrem di daerah bisa 0. Dia optimistis dapat mewujudkan hal tersebut.
(gsp/iws)