Megaproyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dipastikan berlanjut lagi tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Proyek tol sudah ditender ulang dengan skema solicited.
Tamba menjelaskan proyek tersebut tetap masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) dan akan dikerjakan oleh pihak swasta.
"Kami sudah dapatkan info terkait kelanjutan jalan tol ini, sudah ditender ulang. Nantinya tetap terpasang sebagai PSN. Jika sudah dirancang masuk sebagai PSN, maka kita tinggal bersabar saja," ungkap Tamba saat ditemui detikBali, Rabu (20/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dikejarkan swasta, Tamba melanjutkan, pembebasan lahan akan ditalangi oleh pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Proyeknya nanti tinggal dilanjutkan saja seperti tender dan lainnya. Kemudian, proyeknya akan dikerjakan oleh swasta dan pembebasan lahan akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat dari APBN," urai Tamba.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana juga telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait kelanjutan proyek ini. Tamba berharap masyarakat Jembrana, terutama yang terdampak pembangunan jalan tol, agar bersabar dan mendukung kelancaran proyek.
"Kami juga sudah koordinasi ke Kementerian PUPR. Saya harap masyarakat bersabar dan mendukung kelancaran proyek ini. Pembangunan jalan tol ini akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Jembrana khususnya," imbuh politikus Partai Demokrat itu.
Di sisi lain, salah seorang warga, Ida Bagus Kade Diarma asal Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, berharap kepastian pembangunan jalan tol yang rencananya melintasi rumahnya itu.
"Intinya kami meminta kejelasan mengenai kelanjutan jalan tol ini. Musim politik kan sudah terlewati, semestinya ada kepastian," kata Diarma.
"Kalau sudah pasti, tinggal menginformasikan kepada masyarakat, sehingga kami tidak menunggu hal yang mengambang. Sebaiknya dibatalkan saja kalau memang tidak memungkinkan," lanjut Diarma.
Untuk diketahui, Tol Gilimanuk-Mengwi akan melewati Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung. Tol tersebut direncanakan memiliki panjang 96,21 kilometer dengan luas lahan 1.069,44 meter persegi. Peletakan batu pertama sudah dilakukan pada September 2022.
Pengerjaan tahap awal sempat berlangsung selama beberapa bulan di lahan milik Perumda Bali. Namun, terhenti hingga saat ini. Khusus di Kabupaten Jembrana, proyek tol akan memakan lahan 683,75 hektare. Lahan seluas itu berada di 33 desa/kelurahan di lima kecamatan.
(hsa/gsp)