PT PLN (Persero) UID Bali memprediksi beban puncak listrik di Bali saat Nyepi mendatang, 11 Maret 2024, mencapai 919 megawatt (MW). Sedangkan, beban puncak tertinggi setrum yang pernah terjadi selama 2024 di Pulau Dewata sebesar 1.107 MW.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Bali Hamidi Hamid mengatakan prediksi penurunan beban puncak listrik saat Nyepi disebabkan, kecilnya penggunaan listrik di Bali. Mengingat, adanya peraturan tidak boleh menghidupkan lampu saat Nyepi.
Hamidi menyebut daya listrik di Bali saat ini sebesar 1.505 MW. Sementara cadangan listrik mencapai 586,1 MW. "Cadangan listrik kami sangat besar sekali, dari segi sistem mudah-mudahan tidak ada kendala," tuturnya di Denpasar, Selasa (5/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PLN UID Bali, Hamidi melanjutkan, menyiagakan 46 posko dan 218 petugas selama Nyepi. Posko dan personel ini tersebar di beberapa daerah di Bali.
Gangguan darurat listrik segera diatasi dengan tetap berkoordinasi dengan pecalang dan pihak terkait. Sementara gangguan listrik kecil, akan ditangani satu hari setelah Nyepi.
Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UID Bali, I Made Arya, menjelaskan setiap perayaan Nyepi rata-rata terjadi penurunan beban puncak listrik berkisar 35 persen. Dia memastikan tidak ada pemadaman listrik saat Nyepi, kecuali lampu jalan yang biasanya akan dipadamkan oleh Dinas Perhubungan setempat.
Untuk Nusa Penida, Arya melanjutkan, biasanya listrik dipadamkan selama Nyepi sesuai kesepakatan bersama. "Namun, untuk tahun ini kami masih menunggu keputusan rapat," ungkapnya.
(gsp/nor)