Terungkap! Gas LPG 3 Kg di Denpasar Langka Akibat Pengurangan Kuota

Terungkap! Gas LPG 3 Kg di Denpasar Langka Akibat Pengurangan Kuota

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Jumat, 23 Feb 2024 15:15 WIB
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan di Mapolda Bali, Jumat (5/1/2024). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Foto: Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan. (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar -

Penyebab kelangkaan gas LPG 3 kilogram (kg) di Denpasar, Bali, terungkap. Kelangkaan ternyata diakibatkan adanya pengurangan kuota.

Penyebab kelangkaan LPG 3 kg terungkap setelah Kepolisian Daerah (Polda) Bali melakukan koordinasi dengan Hiswana Migas dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Hiswana Migas menginformasikan kepada polisi jika terjadi pengurangan kuota.

"Kelangkaan/kesulitan disebabkan karena pengurangan kuota gas LPG 3 kg subsidi dan itu hanya di Kota Denpasar. Kabupaten lain saat ini normal," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan dalam siaran pers, Jumat (23/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jansen mengatakan Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali sudah mengusulkan untuk penambahan kuota gas LPG 3 kg kepada Pemerintah pusat.

"Saat ini pemerintah sedang mendatakan masyarakat yang berhak mendapatkan LPG 3 kg subsidi agar sasaran subsidi pemerintah tepat sasaran dan menghindari oknum-oknum yang menyalahgunakan LPG tersebut," tegas Jansen.

ADVERTISEMENT

Bagi warga yang hendak mendaftar untuk mendapatkan gas LPG 3 kg cukup memberikan nomor induk kependudukan (NIK) atau KTP. Proses verifikasi dilakukan dari tingkat pangkalan hingga tingkat pusat.

Salah satu dasar proses verifikasi nantinya menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Proses pendataan saat ini baru sampai 80 persen.

"Kami berharap masyarakat, khususnya Kota Denpasar, agar tidak panik dengan adanya pembatasan gas LPG 3 Kg ini. Gunakan LPG dengan bijak dan secukupnya. Jangan sampai menyetok banyak di rumah. Justru itu nanti bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak kita inginkan seperti meledak ataupun kebakaran," pinta Jansen.

Jansen menegaskan Polda Bali beserta jajaran akan terus memonitoring perkembangan pemerataan gas LPG 3 kg bersubsidi di Pulau Dewata. Hal itu dilakukan agar penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran.

"Apabila ditemukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan LPG 3 kg untuk meraup keuntungan, kami pastikan Polda Bali akan menindak tegas oknum tersebut," tegas Jansen.

Sebelumnya, beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Denpasar, mengeluhkan sulitnya membeli LPG ukuran 3 kg. Salah satunya karyawan UMKM molen aneka rasa Muhammad Husman Ali (27). Dia mengaku telah kesulitan mencari LPG 3 kg sejak beberapa hari yang lalu.

Ali menuturkan selama ini dia selalu membeli LPG di warung dan bukan pangkalan resmi Pertamina. Sebab, lokasi warung lebih dekat dengan lokasinya berjualan, yakni di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar. Ali biasa menghabiskan satu LPG untuk menggoreng molen dengan total adonan 10 kg per harinya.

Sama halnya dengan Ali, Yunita mengaku selama ini membeli LPG di warung-warung yang lokasinya tak jauh dari lokasi berjualan. Langkanya stok di warung pun membuatnya harus berkeliling mencari warung lainnya.

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus malah mengeklaim penyaluran LPG berjalan normal di tengah para UMKM mengeluhkan sulitnya membeli LPG 3 kg.

"Tidak ada pengurangan dengan realisasi penyaluran per 19 Februari 2024 sejumlah 3.431.783 tabung dengan rata-rata (konsumsi normal) harian 728 MT atau sekitar 242.666 tabung," ucap Officer Communication Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Mutiara Evy Junita saat dihubungi, Selasa (20/2/2024).




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads