Beberapa UMKM di Kota Denpasar, Bali, mengeluhkan sulitnya membeli LPG ukuran 3 kilogram (kg). Salah satunya karyawan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) molen aneka rasa, Muhammad Husman Ali (27).
Dia mengaku telah kesulitan mencari LPG 3 kg sejak tiga hari yang lalu. Ali menuturkan selama ini dia selalu membeli LPG di warung dan bukan pangkalan resmi Pertamina.
Sebab, lokasi warung lebih dekat dengan lokasinya berjualan, yakni di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar. Ali biasa menghabiskan satu LPG untuk menggoreng molen dengan total adonan 10 kg per harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cara menyiasatinya (akibat langkanya LPG) dengan mengurangi jumlah adonan supaya tidak banyak goreng dan gasnya juga tidak cepat habis," ujar Ali saat ditemui detikBali pada Selasa (20/2/2024).
Sejak tiga hari lalu, Ali hanya membawa 5-6 kg adonan molen per harinya. Dia pun khawatir apabila kondisi tersebut berlangsung lama maka akan memengaruhi pekerjaan serta pendapatannya.
Selama kelangkaan LPG terjadi, Ali sering berkeliling untuk mencari warung yang menjual LPG. Adapun harga LPG yang biasa dibeli sebesar Rp 22 ribu.
"Selama berkeliling itu saya lihat harganya (LPG di warung) tidak naik. Cuma ya begitu, cari LPG-nya yang sulit (karena LPG di warung-warung kosong)," akunya.
Dia berharap pemerintah dapat mencarikan solusi terhadap kondisi tersebut. Sehingga, kondisi bisa kembali normal seperti sebelumnya dan pedagang pun dapat berjualan secara normal.
Keluhan yang sama juga diungkapkan karyawan UMKM ubi bakar cilembu organik, Yunita. Perempuan 23 tahun itu menyebut sulit memperoleh LPG sejak seminggu lalu.
Sama halnya dengan Ali, Yunita mengaku selama ini membeli LPG di warung-warung yang lokasinya tak jauh dari lokasi berjualan. Langkanya stok di warung pun membuatnya harus berkeliling mencari warung lainnya.
"Harga LPG 3 kg yang biasa dibeli Rp 22 ribu. Kemarin sempat beli di warung Madura, itu 1 LPG Rp 30 ribu dan mau tidak mau kami beli karena toko tetap harus buka," katanya saat ditemui di Jalan Hayam Wuruk.
Dia mengatakan dalam satu harinya bisa menghabiskan 3 LPG untuk dua oven. Sebab proses pemanggangan yang dilakukan memakan waktu 2-3 jam.
Yunita juga mengungkapkan langkanya LPG juga membuat kebiasaan memasaknya di rumah harus dikurangi. "Di rumah juga (LPG) langka dari seminggu lalu. Jadi, saya lebih pilih beli lauk matang daripada masak sendiri," pungkasnya.
(nor/hsa)